Bogordaily.net – Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin mengatakan, pembangunan gedung rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Parung akan dianggarkan kembali pada tahun 2024 mendatang.
Di samping itu, RSUD Parung saat ini masih difungsikan sebagai klinik utama untuk melayani kesehatan masyarakat Kabupaten Bogor.
“RSUD Parung saya kan sudah menyampaikan pembangunannya bertahap. Kemarin saya dengan Plt Bupati Bogor dan Ketua DPRD tahun 2024 harus dianggarkan,” ungkap Burhanudin, Minggu, 2 April 2023.
Ada beberapa alasan mengapa RSUD Parung masih dioperasikan sebagai klinik utama yakni tiga syarat dalam memenuhi kriteria akreditasi sebuah rumah sakit.
Syarat Kriteria Akreditasi RSUD Parung
Burhanudin mengungkapkan, syarat pertama yakni, fisik bangunannya sudah terpenuhi. Dalam arti, sambungnya, ada gedung utama dan rawat inap.
“Sekarang ini kita belum ada rawat inapnya. Bukan masalah gedung besar atau kecilnya. Itu syarat pertama untuk rumah sakit,” katanya kepada Bogordaily.net.
Kedua, kata Burhanudin, perlu adanya Alat Kedokteran (Aldok) dan Alat Kesehatan (Alkes) yang layak agar, menjadi kriteria rumah sakit yang terakreditasi.
“Kedua, untuk rumah sakit itu aldoknya atau alkesnya sudah terpenuhi. Ada kriterianya, alat-alat apa saja yang harus terpenuhi supaya jadi kriteria rumah sakit,” papar dia.
Selanjutnya, syarat ketiga adalah keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten yang menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan industri rumah sakit
“Syarat ketiga untuk rumah sakit itu SDMnya. Saya sekarang gembar-gembor. Mudah- mudahan ada dokter spesialis yang mau pindah ke Kabupaten Bogor. Masalahnya belum ada,” pungkas Sekda Kabupaten Bogor.
Oleh karenanya, keberadaan RSUD Parung saat ini dimanfaatkan terlebih dahulu sebagai klinik supaya, masyarakat setempat bisa terlayani oleh tenaga kesehatan terdekat.
“Kita manfaatkan dulu untuk ke klinik. Alhamdullilah sudah bisa melayani walaupun tidak ada ruang rawat inap, pasien itu rata-rata 100 yang sudah bisa dilayani,” ucapnya memberikan keterangan.
Baca juga : Polres Bogor Gelar Mudik Gratis, Berikut Cara Daftar, Rute dan Syaratnya
Sebagai catatan agar tidak terlalu terpaku dengan istilah ‘Klinik’, RSUD Cileungsi dan Leuwiliang sendiri baru terakreditasi setelah tiga tahun berjalan.
“Saya juga maunya sarana itu di 2024 sudah bisa terpenuhi sehingga, mudah-mudahan di awal 2025 kalau aldoknya sudah terpenuhi, SDMnya sudah terpenuhi bisa akreditasinya,” imbuhnya.
Dirinya membeberkan alasan pembangunan RSUD Parung tidak dilanjutkan karena, seharusnya anggaran tersebut didapatkan dari Gubernur Jawa Barat. Namun, pada kenyataannya nihil.
“Janji waktu itu informasinya, Gubernur akan mewujudkan dua kali 2022 dan 2023. Sehingga, kita memang tidak anggarkan. APBD kita juga ada yang lebih diprioritaskan. (Mutia Dheza Cantika)
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV