Bogordaily.net – Petani timun suri di Bogor ngeluh, karena tahun ini kurang peminat. Padahal, biasanya di bulan Ramadan menjadi buah andalan yang digandrungi masyarakat.
Buah yang tak lepas dari menu buka puasa. Karena dapat menyegarkan terlebih dijadikan campuran dengan minuman yang manis.
Namun, di bulan suci Ramadan 1444 Hijriyah ini peminat untuk buah timun suri terbilang sepi. Hal itu di akui oleh para petani buah timun suri warga Batu Tulis, Nanggung, Kabupaten Bogor.
Para petani hanya panen untuk dibagikan ke tetangga. Tidak seperti biasanya para petani menjual ke pasar atau ke tengkulaknya.
“Saat ini peminat timun suri menurun, sehingga kita panen lebih banyak dibagikan ke tetangga,” kata salah satu petani Abah kepada Wartawan, Senin 3 April 2023.
Baca Juga: BRI Siapkan Strategi Dukung Keberhasilan Program QRIS Cross Border
Biasanya, kata dia, hasil panen selain di jual ke pasar juga didagangkan di lapak, tapi untuk bulan Ramadan tahun ini para petani harus gigit jari.
“Mungkin dampak Covid-19 masih terasa. Karena penjual timun suri biasanya sering bermunculan dari dua hari sebelum puasa, ini mah sepi dari awal sampai sekarang,” papar Abah.
Hal itu juga diakui oleh pedagang lapak buah timun suri Andi, yang mana dalam satu hari dirinya hanya terjual 5 kilo saja.
Menurut dia, sepinya peminat buah musiman ini tidak seperti biasanya. pedagang biasanya lebih ramai dibanding tahun ini.
“Biasanya lapak pedagang timun suri sampe berjejer di pinggir jalan ini, kalau sekarang cuman satu dua,” pungkasnya. (Andriawan)
Copy Editor: Riyaldi