Bogordaily.net– Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menggelar kegiatan Ramadhan Produktif. Kali ini menggandeng SMK Taruna Terpadu 2 (Borcess).
Kegiatan berlangsung sejak tanggal 29, 30, 31 Maret 2023 tersebut mendapat sambutan baik dari 800 siswa Borces 2.
Ketua Prodi KPI UIKA Dewi Anggrayni mengatakan, program ini dilaksankan sebagai bentuk keprihatinan terhadap Gen Z. Sebab, belakangan marak menjadikan media sosial untuk kegitan negatif.
KPI sebagai program studi dengan basic penyiaran Islam merasa terpanggil menggelar kegiatan pesantren kilat. Konsepnya lebih fun untuk generasi Z atau gen Z.
Baca Juga: Mahasiswa KPI UIKA Bogor Sanlat with Gen Z Bersama Siswa Sekolah Borcess
“Harapannya pelajar dapat mengisi hari mereka yang aktif bermedia sosial dengan kegiatan positif,” kata Dewi kepada Bogordaily.net.
Ia mengatakan, tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah Ramadhan Keren Ala Gen Z. Dosen-dosen seperti Hasan Basri Tanjung, Asep Gunawan. Ada pula influencer alumni UIKA dan mahasiswa KPI yang terlibat langsung sebagai pengisi acara ini.
“Kami sengaja melibatkan dosen dan mahasiswa KPI agar siswa-siswi Borcess 2. Tujuannya agar mengenal lebih dekat Prodi KPI sekaligus dalam rangka promosi tahun ajaran 2023/2024,” jelasnya.
Manfaatkan Media Sosial
Sementara itu, Humas UIKA Bogor juga sebagai influencer muslim Nurdin Al-Azies turut menjadi pemateri. Azies mengatakan, Gen-Z identik dengan modernisasi yang akrab dengan media sosial. Namun, sebagai seorang muslim pastikan aktivitas di media sosial mengandung hal positif.
“Bermain di media sosial memang menyenangkan. Jangan sampai kita terlena hingga akhirnya lupa waktu. Jadikan media sosial sebagai wadah untuk kita melakukan kegiatan positif,” kata Azies.
Senada dengan hal tersebut, Kepala SMK Taruna Terpadu 2 Basse Warni menyambut baik kolaborasi sanlat bersama Program Studi KPI UIKA Bogor. Menurutnya, usia sekolah menengah perlu diberi pendekatan khusus. Mengingat, usia mereka yang masih mencari identitas diri.
“Dengan memberikan contoh secara langsung. Anak-anak akan mendapatkan kesan di hati. Harapannya kegiatan ini dapat mengisi Ramadan mereka lebih produktif lagi,” kata Basse Warni.
Pada akhir kegiatan sanlat, peserta diajak mengikuti lomba merancang konten kreatif dengan tema Ramadan berkah di media sosial. Peserta sanlat terlihat gembira dengan hadiah-hadiah yang dibagikan. Mulai dari piala, uang tunai dan juga sertifikat.(Albin Pandita)