Bogordaily.net – Malam ke-21 (Selikuran) Ramadan di Masjid An-Nur Empang Kota Bogor dipadati ribuan umat muslim pada Selasa malam 11 April 2023.
Umat muslim dari berbagai daerah se-Indonesia hingga mancanegara memutih di Masjid tersebut.
Malam ke 21 itu juga dikenal sebagai tradisi selikuran.
Jamaah yang datang bukan hanya dari Bogor, tapi dari berbagai daerah di Indonesia bahkan ada yang dari luar negeri.
Mereka datang untuk menghadiri tradisi tahunan salikuran. Atau malam ke-21 di bulan suci Ramadan 1444 H, untuk menyambut malam Lailatul Qadar.
Acaranya itu dilaksanakan pada hari ke-20 di bulan Ramadan, mulai pukul 17.00 WIB hingga malam hari menjelang malam 21 Ramadan atau malam ganjil.
Dalam tradisi selikuran ini, diisi dengan pembacaan kitab suci Al-Quran, doa, dzikir, dan buka puasa bersama, juga dilangsungkan dengan salat Tarawih.
Menurut salah seorang jamaah dari Jakarta, Julio dia rutin setiap tahun, selalu menghadiri acara salikuran di masjid An-Nur Bogor.
“Setiap tahun saya pasti menyempatkan waktu untuk mengikuti tradisi ini di Empang Bogor,” ujarnya.
Dengan dilaksanakannya tradisi Salikuran ini, seluruh Jamaah berharap dapat merasakan keistimewaan malam Lailatul Qadar.
Baca Juga: Jadwal Perpanjangan SIM Kabupaten Bogor, Rabu 12 April 2023, Cek!
Sejarah Selikuran Malam ke 21 Ramadan
Malam selikuran berasal dari bahasa Jawa, yang terdiri dari kata “malem” yang artinya malam, dan “selikur” yang berarti dua puluh satu.
Tradisi ini berasal dari agama Islam, yang menyambut malam Lailatul Qadar pada malam ke-21 (selikur) bulan Ramadan.
Menurut sejarah, Malem Selikur telah ada sejak awal penyebaran agama Islam di tanah Jawa.
Tradisi ini diperkenalkan oleh Wali Sanga sebagai metode dakwah Islam yang disesuaikan dengan budaya Jawa.
Selikur juga diartikan sebagai sing linuwih ing tafakur, yang berarti usaha untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.
Tujuan dan Kegiatan Malam Selikuran
Tradisi Malam Selikuran menjadi ajakan bagi umat Islam untuk lebih giat mendekatkan diri pada Allah.
Sangat diharapkan menjadi sarana pengingat untuk memperbanyak sedekah, merenung dan intropeksi diri, serta menggiatkan ibadah.
Diisi dengan kegiatan-kegiatan seperti qiratul Al Qur’an, qiroah, tausiyah, zikir, istigfar, doa, dan dilanjutkan dengan buka puasa bersama. (Hadi Mulya Kurniawan)
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV