Bogordaily.net – Direktur Utama Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan mengingatkan kepada pelanggan agar mematikan meteran air selama mudik lebaran.
Hal itu dikarenakan agar tidak terjadi melonjaknya biaya tagihan air. Karena berbagai kemungkinan gangguan alat selama rumah ditinggalkan.
“Jadi seperti tahun lalu, kami selalu mengimbau untuk mematikan meteran air apabila mudik dan rumahnya kosong. Kalau tidak dimatikan meteran ternyata tetap berjalan karena ada kerusakan dan lain-lain, biasanya kasus anomali seperti itu,” kata Dirut Tirta Pakuan Rino, Rabu 19 April 2023.
Saat ini, pihaknya tengah meningkatkan pelayanan pengaduan melalui aplikasi yang kedepan akan dialihkan ke website dan WhatsApp.
Baca juga : Antisipasi Gepeng Menjamur Saat Lebaran, Dinsos Kota Bogor Rutin Patroli
“Pengaduan masyarakat tentang layanan air bersih atau air minum saat ini sudah terintegrasi dengan aplikasi Sibadra,” ujarnya.
Kemudian Rino menjelaskan, pemudik yang cemas terhadap kondisi air, alirannya serta perhitungan biaya yang anomali dapat melaporkannya melalui layanan pengaduan daring.
“Jadi, kami sedang meningkatkan layanan pengaduan, masyarakat bisa mudah dan cepat ditanggapi,” jelasnya.
Dalam hal antisipasi kemungkinan anomali biaya, kaya Rino, kerusakan alat saat ditinggal mudik pemilik rumah.
Perumda Tirta Pakuan juga menyiagakan petugas yang akan berkeliling untuk memantau aliran pipa dan meteran warga.
“Petugas kami, hanya memastikan segala kondisi alat, pipa air minum dari Perumda Trans Pakuan segera dilaporkan, agar semua terdata dengan baik,” paparnya.
Rino membeberkan, kondisi alat-alat yang kurang bagus karena faktor manusia atau alam dapat ditangani segera oleh petugas perbaikan. Laporan pun akan disampaikan kepada pemilik rumah.
“Petugas akan berkeliling ke rumah-rumah selama mudik lebaran ini. Mereka segera melapor ketika ada masalah, atau anomali pun,” ungkapnya. (Ibnu Galansa)