Bogordaily.net– Tupperware kabarnya terancam bangkrut. Kehadirannya selama ini menjadi favorit emak-emak. Namun, produsen perabot rumah tangga itu terancam gulung tikar.
Tupperware rencananya akan melakukan pemutusan hubungkan kerja atau PHK terhadap karyawannya. Hal ini dilakukan lantaran kondisi keuangan perusahaan yang memburuk. Saham perusahaan tersebut juga kabarnya turun 90 persen dalam setahun terakhir.
Melansir dari laman CNN Business, kondisi tersebut membuat perusahaan yang memasarkan produk plastik itu membutuhkan dana tambahan agar tetap bertahan. Oleh karena itu salah satunya adalah melalui pemangkasan jumlah karyawan.
CEO Tupperware Miguel Fernandez menyebut selain memangkas karyawan, pihaknya sedang meninjau portofolio real estatnya. Ini pun dilakukan sebagai upaya penghematan uang yang lebih potensial.
“Kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan mengatasi posisi keuangan,” ujar Miguel Fernandez.
Baca Juga: Resep Kue Lebaran Simpel Tanpa Oven, Mudah dan Enak
Perjalanan Tupperware
Sementara itu dari laman resminya disebutkan, Tupperware diprakarsai oleh Earl Silas Tupper. Ia adalah pebisnis kelahiran Amerika Selatan tahun 1907.
Sejak usia 21 tahun, Tupper telah bergabung dengan perusahaan yang berbasis inovasi dan lewat berbagai riset yang dilakukan. Ia berhasil menemukan metode untuk memurnikan ampas biji hitam polyethylene (bahan dasar pembuat plastik) menjadi plastik yang fleksibel, kuat, tidak berminyak, bening, aman, ringan dan tidak berbau.
Pada tahun 1938, Tupper mendirikan usaha plastik miliknya sendiri, Earl S Tupper Company dan mematenkan produknya dengan nama Poly-T. Pada tahun 1946, Tupper memeriahkan pasar Amerika yang kembali bergairah pasca Perang Dunia II.
Ia meluncurkan produk pertamanya yang segera disambut dengan antusias, yaitu wadah penyimpan makanan Wonderlier Bowl dan Bell Tumbler dengan merek Tupperware.***