Friday, 3 May 2024
HomeEkonomiArah Kebijakan Pengembangan KUMKM dan Kewirausahaan di Papua Barat Disinkronisasi KemenKopUKM

Arah Kebijakan Pengembangan KUMKM dan Kewirausahaan di Papua Barat Disinkronisasi KemenKopUKM

Bogordaily.net–  berupaya melakukan sinkronisasi arah kebijakan pengembangan koperasi, UMKM, dan kewirausahaan di Provinsi . Jumlah UMKM di Indonesia lebih dari 64 juta. Hal ini tentu memberi kontribusi sebesar 61 persen serta menyerap tenaga kerja sebesar 97 persen.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim. Menurut Arif, dengan posisi demikian, peran UMKM sangat strategis dalam perekonomian di Indonesia.

Di samping itu, kata Arif perkembangan koperasi di Indonesia pada tahun 2022 telah mencapai 130.354 unit.

“Pengembangan koperasi di Indonesia tahun 2022 telah memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia sebesar 5,1 persen,” ujar SesKemenKopUKM Arif Rahman Hakim saat menghadiri acara Rapat Koordinasi Teknis Koperasi dan UKM Provinsi Tahun 2023, di Kota Manokwari sebagaimana siaran pers yang diterima Bogordaily.net, Kamis, 18 Mei 2023.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi dan para Kepala Dinas Kabupaten yang membidangi Koperasi dan UKM se-Provinsi .

SesKemenKopUKM menyampaikan terdapat sejumlah program prioritas yang dilaksanakan pada 2023 di antaranya pendataan lengkap KUKM, Rumah Produksi Bersama. Lalu pengembangan kewirausahaan nasional melalui Perpres nomor 2 tahun 2022, pengembangan layanan rumah kemasan, redesain PLUT, pengentasan kemiskinan ekstrem, serta koperasi modern.

KemenKopUKM Sinkronisasi Arah Kebijakan Pengembangan KUMKM dan Kewirausahaan di Papua Barat
SesKemenKopUKM Arif Rahman Hakim.(Humas KemenKopUKM/Bogogrdaily.net)

Arif menjelaskan selain program prioritas Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) juga mengembangkan program strategis yang dilaksanakan tahun ini. Di antaranya pembiayaan koperasi dan UKM melalui KUR Klaster, KUR Reguler, dan penyaluran dana bergulir yang berfokus pada koperasi sektor riil.

Selain itu program satu juta produk UMKM masuk dalam e-Katalog LKPP, pengembangan minyak makan merah melalui koperasi, serta pembangunan stasiun bahan bakar umum nelayan yang dikelola koperasi.

Oleh karena itu, Arif menegaskan, Provinsi setelah adanya pemekaran wilayah Provinsi , maka perlu melakukan penyesuaian kembali terkait dengan arah pengembangan koperasi, UMKM, dan kewirausahaan.

“Saya berharap kegiatan ini akan memberikan pandangan dalam hal sinkronisasi arah kebijakan pengembangan koperasi, UMKM, dan kewirausahaan di seluruh wilayah Provinsi pada 2023-2024,” kata Arif.

Menurut Arif, kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka sinkronisasi antara program KemenKopUKM dengan program seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membidangi urusan koperasi, UMKM, dan kewirausahaan di wilayah Provinsi .

“Kita sadari bersama pemberdayaan koperasi, UMKM, dan kewirausahaan merupakan salah satu prioritas pembangunan di bidang ekonomi. Keberadaan dan peran strategis koperasi dan UMKM di tengah-tengah masyarakat, telah menjadi faktor penting dalam pembangunan ekonomi nasional,” paparnya.

Arif menyebut, hanya ada dua pilihan bagi koperasi dan UMKM di era globalisasi saat ini, yakni mampu beradaptasi atau tidak mampu beradaptasi.

“Kalau mau eksis dan berkembang, maka mau tidak mau, suka tidak suka, koperasi dan UMKM harus mengikuti perkembangan zaman,” imbuhnya.

Meski demikian menurut, Arif, masih terdapat sejumlah isu utama dalam pengembangan koperasi, UMKM, dan kewirausahaan di Indonesia, seperti rendahnya UMKM yang terjalin dalam kemitraan, dan akses pembiayaan UMKM yang masih rendah.

Lalu masih rendahnya pemanfaatan teknologi dalam menjalankan usaha, serta koperasi belum menjadi pilihan utama kelembagaan ekonomi rakyat.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here