Monday, 17 June 2024
HomeEkonomiKisah Perajin Gantungan Kunci Binaan BRI Ikut Pameran di KTT ASEAN 

Kisah Perajin Gantungan Kunci Binaan BRI Ikut Pameran di KTT ASEAN 

Bogordaily.net– Berikut ini kisah perajin gantungan kunci binaan yang mengikuti pameran KTT ASEA di Labuan Bajo. Dia adalah Sebastian Nganggur, salah satu pelaku UMKM binaan .

Di tengah perhelatan KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo pada 9-11 Mei 2023 lalu dilaksanakan pameran UMKM Rumah BUMN SME's Hub di Waterfont City Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Aneka produk usaha mikro, kecil dan menengah, baik kerajinan kain tenun hingga gantungan kunci resin dipajang apik di lapak pameran tersebut.

Salah satunya Sebastian Nganggur, perajin gantungan kunci yang merupakan pelaku UMKM binaan . Ia sibuk melayani pembeli saat itu.

Sebastian Nggagur atau akrab disapa Bastian Labora juga terlihat menunjukkan barcode QRIS dari kepada seorang pengunjung yang membeli gantungan kunci buatannya. Setelah transaksi berhasil, Bastian melempar senyum hangat sembari mengucapkan terima kasih.

Perajin Gantungan Kunci Binaan BRI

“Saya difasilitasi ikut pameran dari Kementerian BUMN di sini” kata Bastian seperti dikutip dari Antara dalam siaran pers yang dibagikan .

Bastian merupakan UMKM binaan Cabang Laban Bajo. Dengan nama usaha Labuan Bajo Resin Art (Labora), ia memproduksi dan memasarkan bermacam gantungan kunci dengan desain menarik. Terdapat gambar manta, Komodo, rumah adat dan jenis-jenis ikon menarik Labuan Bajo dalam gantungan kunci itu.

Dengan modal awal Rp5 juta, Bastian memulai usaha sampingan sejak 2019 lalu. Sebagai pegawai swasta, ia menghabiskan satu hingga dua jam sehari untuk membuat aksesori tersebut.

Ia memproduksi sekitar 100 buah gantungan kunci yang dibanderol seharga Rp40 ribu per biji.

Dalam menjalani roda usahanya, ia sempat mengalami kesulitan. Bastian perlu meningkatkan produksinya, tetapi di satu sisi alat kerja dan tempat usaha terbatas. Akhirnya ia memberanikan diri mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Kantor Cabang Labuan Bajo.

Setelah mengajukan usulan pembiayaan, mengucurkan KUR kepada Bastian. Ia kemudian mulai melengkapi alat kerja dan memperluas tempat usahanya. Dengan permodalan dari , Bastian kini bisa memproduksi 200 buah gantungan kunci per bulan.

Meski hanya menyasar pasar lokal, produk buatan Bastian diminati oleh wisatawan mancanegara. Dia merasa perlu meningkatkan kualitas produksi. Pada 2022, ia kembali mendapatkan dukungan permodalan dari BRI. Dana pembiayaan itu dimanfaatkannya untuk membeli alat kerja tambahan dan bahan baku dari luar daerah.

Manfaat pembiayaan BRI bagi pengembangan usaha skala UMKM sangat dirasakan oleh Bastian. Dalam proses pengajuan hingga pencairan pembiayaan, Bastian mengaku BRI tidak pernah mempersulit. Bunga KUR BRI yang sangat ringan dirasakan Bastian sehingga dia tidak terbebani dengan pinjaman tersebut.

BRI Berdayakan UMKM

Sebagai bank yang fokus di sektor UMKM, BRI terus mendukung pengembangan dan pemberdayaan pelaku usaha di segmen tersebut. Dukungan kepada UMKM semakin diperkuat BSI sejak pandemi Covid-19, baik melalui program restrukturisasi kredit hingga pendampingan usaha.

Di wilayah Manggarai Barat misalnya, BRI Cabang Labuan Bajo memberikan beberapa dukungan, seperti pembinaan, pendampingan, dan pembiayaan. BRI Cabang Labuan Bajo memiliki 24 UMKM binaan yang tersebar di seluruh wilayah Manggarai Barat.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, peningkatan kapabilitas pemberdayaan oleh perseroan sangat perlu dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan karena UMKM adalah core bussiness BRI.

“Tentunya kalau kita mau terus mengangkat UMKM ini betul-betul jadi kontributor perekonomian kita. Maka kita harus membangun kapabilitas di situ. Kapabilitas empowerment, pemberdayaan,” ujar Supari.

Untuk UMKM binaan perseroan, BRI memberikan berbagai pendampingan dan pembinaan seperti membuat kemasan, promosi produk, hingga pemasaran produk. Selain mendampingi UMKM untuk dapat meningkatkan kualitas produk, BRI menilai pentingnya literasi digital guna mendukung pemasaran produk.

Oleh karena itu, BRI memberikan pelatihan untuk meningkatkan literasi digital para pelaku usaha lewat edukasi pencatatan pembukuan dan pemanfaatan QRIS. Hal tersebut juga dilakukan BRI di Labuan Bajo. Adapun dukungan pembiayaan, BRI menyediakan kredit modal kerja, seperti KUR maupun pinjaman komerial.

Sebelumnya, Menteri BUMN RI Erick Thohir saat mengunjungi Rumah BUMN SME's Hub di Waterfront City Labuan Bajo, yang menjadi side event KTT ke-42 ASEAN pada Selasa (9/5) lalu menuturkan, ada tiga dukungan penting yang dibutuhkan UMKM yakni pembiayaan, pendampingan, dan pasar.

Erick mengatakan selama 2022, pembiayaan KUR telah mencapai Rp335,29 triliun atau 89,89 dari APBN 2022 sebesar Rp373 triliun. Dari angka tersebut, sebesar 92 persen KUR yang telah disalurkan kepada masyarakat berasal dari bank-bank Himbara (Himpunan Bank Negara).

Selanjutnya, ada Holding Ultra Mikro yang didalamnya terdapat PT Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) yang telah melakukan pendampingan dan pembiayaan kepada 149 ribu ibu-ibu di Pulau Flores.

Pendampingan menjadi aspek penting setelah pembiayaan disalurkan kepada masyarakat, khususnya pelaku UMKM. Hal ini agar pembiayaan bisa dapat bermanfaat dan optimal dalam mendukung pengembangan usaha. Terakhir adalah pasar yang merupakan dukungan utama bagi para pelaku usaha. Hal ini mengingat UMKM adalah tulang punggung perekonomian nasional.

Erick berharap pameran UMKM yang diselenggarakan di Labuan Bajo dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan UMKM binaan BUMN ke pasar yang lebih tinggi.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here