Bogordaily.net – Okupansi hotel di Kota Bogor mengalami penurunan sebesar 50 persen imbas penutupan Jembatan Otista.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor Yuno Abeta Lahay mengatakan, okupansi hotel mengalami penurunan.
“40 sampai 50 persen (penurunan okupansi hotel imbas penutupan jembatan otista),” kata Ketua PHRI Kota Bogor Yuno Abeta Lahay kepada Bogordaily.net Rabu 10 Mei 2023.
Baca Juga: Nonton Film Madu Murni Full Movie, Cek di Sini
Yuno menyebut persoalan penurunan okupansi dari pihak hotel dan restoran semua aspirasi mengenai hal itu sudah disampaikan kepada Pemkot Bogor.
Meski demikian, kata Yuno, imbas penutupan Jembatan Otista mau tidak mau dampaknya harus diterima.
“Semua aspirasi dan keluhan para pengusaha sudah kita sampaikan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor,” jelas Yuno.
Yuno menambahkan, pihaknya tengah menyusun strategi untuk menarik pengunjung atau mempertahankan omset.
Meski penurunan okupansi dirasakan, imbas penutupan Jembatan Otista untuk pelebaran hingga Desember 2023 mendatang.
Untuk mempertahankan omset, kata Yuno, atau menarik pengunjung, para pengusaha bakal menyiapkan skema kerja karyawan.
“Kemungkinan kita lakukan unpaid leave atau cuti tak berbayar bagi karyawan, tidak sampai pemberhentian karyawan” terang Yuno.
Selain itu, kata Yuno, pihaknya juga telah mempersiapkan rencana lain, yaitu promo diskon dan bundling paket.
Tentunya, hal tersebut untuk menarik pengunjung dan mempertahankan omset meski terkena dampak penutupan Jembatan Otista.
Ia berharap kepada pemerintah agar mengevaluasi dan mendengar aspirasi masyarakat mengenai perubahan jalur.
“Harapannya minta jalur di evaluasi dan ditinjau intens sampai ketemu yang paling baik,” tutup Yuno.***
Muhammad Irfan Ramadan