Sunday, 5 May 2024
HomeNasionalProfil Prof Dr Sulianti Saroso, Tokoh Kedokteran yang Jadi Google Doodle Hari...

Profil Prof Dr Sulianti Saroso, Tokoh Kedokteran yang Jadi Google Doodle Hari Ini

Bogordaily.net–  Prof Dr menjadi hari ini, Rabu, 10 Mei 2023. Gambar sosok wanita memakai seragam dokter muncul dalam laman pencarian Google.

Kemunculannya dalam hari karena bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-106 Prof. Dr.

“Doodle hari ini mengenang dokter asal Indonesia, Prof. Dr. , yang dikenal banyak orang sebagai salah satu pakar kesehatan paling signifikan pada masanya karena mempromosikan kesehatan ibu hamil dan keluarga,” demikian keterangan dalam .

Profil Prof Dr

Sulianti memiliki nama lengkap Julie . Ia lahir pada 10 Mei 1917 dan meninggal dunia 29 April 1991 di usia ke-73 tahun.

Julie lulus sekolah kedokteran pada tahun 1942 dari GHS atau sekolah tinggi kedokteran di Batavia (Jakarta). Tahun 1950 sampai 1951 ia lalu melanjutkan pendidikannya di Inggris, Skandinavia, Amerika Serikat dan Malaya.

Ia lalu mendapatkan Certificate of Public Health Administrasion dari Universitas London. Kemudian pada tahun 1962 Sulianto Saroso meraih gelar MPH atau Master of Public Health dan TM atau Tropical Medicine.

Baca Juga: Google Doodle Hari Ini Kenang Prof Dr Sulianti Saroso

Pada tahun 1965 ia juga memperoleh gelar Doctor of Public Health (Epidemiologi). Itu setelah mempertahankan disertasi berjudul The Natural History of Enteropathogenic Escherechia Coli Infections di Tulane Medical School, New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat.

Ia bekerja mengusahakan obat-obatan dan makanan di kantong-kantong gerilya daerah Tambun Gresik, Demak dan Yogyakarta selama masa perjuangan kemerdekaan. Yakni tahun 1946 hingga 1949. Ia bahkan sempat ditawan oleh tentara Belanda selama dua bulan di IVG Yogyakarta.

Dalam dunia organisasi, Julie aktif di Organisasi Pemuda putri Indonesia (PPI). Ia merupakan anggota Dewan Pimpinan KOWANI dan badan Kongres Pemuda Republik Indonesia.

Bersama teman-temannya, ia membentuk Laskar Wanita yang diberi nama WAPP (Wanita Pembantu Perjuangan). Lalu pada tahun 1947 mewakili Indonesia di Kongres Wanita di India.

Jadi Nama RSPI di Jakarta

Nama Prof Dr disematkan pada  Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

Dalam catatan sejarah kebijakan bidang kesehatan di Indonesia, yang dilansir dari laman Indonesia.go.id, ia memiliki peran pencegahan dan pengendalian penyakit menular, serta keluarga berencana (KB).

Dalam perjalanan kariernya, Sulianti pernah menjadi Direktur Jenderal Pencegahan, Pemberantasan, dan Pembasmian Penyakit Menular (P4M) pada 1967. Ia juga merangkap sebagai Direktur Lembaga Riset Kesehatan Nasional (LRKN).

Dalam posisi itu, Prof Sulianti memberikan perhatian besar pada Klinik Karantina di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Klinik tersebut lalu dikembangkan menjadi rumah sakit penyakit menular sekaligus untuk keperluan riset penyakit menular.

Selain observasi di rumah sakit karantina di Tanjung Priok, ia membangun pos-pos kesehatan masyarakat di berbagai lokasi.

Jelang pensiun pada pertengahan 1970-an, Prof Sulianti aktif menjadi konsultan untuk lembaga internasional WHO dan Unicef.

Ia pun sering melakukan perjalanan keluar negeri. Bahkan setelah pensiun ia terus diminta menjadi tim penasihat untuk menteri kesehatan. Prof Sulianti juga terus mengawal gagasan-gagasannya tentang tata kelola kesehatan masyarakat, KB, dan pengendalian penyakit menular.

Ia juga mengembangan RS Karantina Tanjung Priok menjadi RS Pusat Infeksi atau RSPI. Rumah sakit itu bertujuan agar menjadi rujukan dan lembaga pendidikan serta pelatihan.

Namun, jelang RSPI itu dibangun, Prof Sulianti wafat pada 29 April 1991 di usia ke-73 tahun.

Sehingga namanya kini diabadikan sebagai nama RSPI yang diresmikan pada 1995.***

Copy Editor: Riyaldi

Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here