Saturday, 18 May 2024
HomeKota BogorTerima Usulan Warga, Jalur SSA Kembali Dua Arah

Terima Usulan Warga, Jalur SSA Kembali Dua Arah

Bogordaily.net – Pemkot Bogor sangat terbuka pada usulan masyarakat. Salah satunya menangkap aspirasi warga yang meminta penghapusan di jalur sistem satu arah (SSA) yang berlaku di seputaran , selama proses pelebaran jembatan Otto Iskandardinata (Otista).

Sejak Selasa 9 Mei 2023, pukul 21.00 WIB, kembali dua arah. Kebijakan ini merupakan hasil evaluasi pelaksanaan rekayasa lalu lintas selama tujuh hari.

Menurut Wali , Bima Arya berdasarkan hasil kajian Forkopimda, rekayasa lalu lintas imbas proyek Otista memberi dampak ekonomi yang signifikan.

Penurunan omzet pedagang mencapai 60 hingga 70 persen. Okupansi hotel juga menurun 60 persen. Selain itu, melonjaknya biaya transportasi juga dikeluhkan masyarakat.

“Kami sangat mendengar masukan dari warga, kami mengevaluasi. Jadi mulai Selasa 9 Mei pukul 21.00 WIB, akan dijalankan skenario penerapan dua arah. Pemerintah Kota Bogor akan mempersiapkan sarana dan prasarananya,” kata dia.

Bima menjelaskan, melalui skenario baru ini, Jalan Jalak Harupat hingga Jalan Djuanda, akan kembali menjadi dua arah. Supaya memudahkan pengguna jalan, akan ada penghilangan separator atau pulau jalan serta penambahan lampu lalu lintas di Kapten Muslihat.

Selain itu, tidak ada perubahan untuk Jalan Pajajaran, tepatnya dari Lippo Bogor hingga Tugu Kujang. Hanya di bagian tengah jalan akan dipasang kombinasi antara Traffic Cone, Water Barrier dan Barrier Beton.

Kemudian lajur di Jalan Suryakencana akan diubah sebaliknya. Kendaraan yang tadinya melintas dari pintu gerbang Surken ke Simpang Gang Aut, diputar ke arah sebaliknya.

Adapun perubahan yang signifikan ketika kendaraan yang mengarah dari Exit Tol Bogor atau Terminal Baranangsiang yang hendak menuju Balaikota Bogor, bisa langsung menuju Jalak Harupat karena dibuat dua arah.

Namun bagi kendaraan yang hendak menuju Jalan Sudirman, tidak bisa langsung ke Jalan Jendral Sudirman. Pengemudi akan diarahkan terlebih dahulu ke kiri.

“Dari Tugu Kujang boleh ke Jalan Harupat, tetapi tidak boleh ke Jalan Sudirman,” imbuh Bima Arya.

Kendaraan yang dari Jalak Harupat diarahkan ke Jalan Juanda, namun bisa memutar melalui Jalan Kapten Muslihat bagi yang hendak menuju ke Jalan Jendral Sudirman.

Kemudian juga kendaraan yang menuju Empang harus terlebih dahulu memutar ke Jalan Otista, sebelum jembatan yang saat ini dibongkar belok ke arah Jalan Roda atau bisa berputar ke arah Jalan Suryakencana, selanjutnya menuju BTM dan Empang.

“Dari arah Balaikota Bogor juga nanti akan belok kiri jadi tidak bisa crossing ke Jalan Harupat tetapi langsung ke Jalan Sudirman,” papar dia.

“Pada intinya, skenario dua arah akan banyak menekankan perputaran menekuk ke kiri. Secara detail, konsep baru ini akan kita sebarkan mulai Selama malam, agar warga bisa memahami dan menyesuaikan,” ucap dia.

Meski begitu, konsep ini juga akan terus dievaluasi terkait pelaksanaannya. Bima memastikan rekayasa lalu lintas harus mempertimbangkan waktu tempuh dan mengurangi dampak ekonomi.

“Dan untuk menggerakkan kembali roda ekonomi dan lain-lain,” lanjut dia.

Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, menambahkan bahwa pihaknya akan menyiagakan petugas yang berjaga selama 24 jam.

Petugas melakukan penjagaan pada pukul 06.30 WIB sampai 14.00 WIB, didukung sebanyak 40 personel. Sedangkan pada pukul 20.00 sampai pagi jam 06.00 WIB, sebanyak 12 personel yang disiagakan untuk membantu pengaturan sekaligus sosialisasi penerapan rekayasa lalu lintas yang baru.

“(Jumlah personel) belum tambahan dari personel Polsek dan juga dari Dishub . Kita siap untuk melaksanakan pengamanan, kelancaran arus lalu lintas, dan berjibaku di tengah panas, hujan, pagi, siang, sore dan malam,” tukas dia.***

Copy Editor: Riyaldi

Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here