Thursday, 25 April 2024
HomeTravellingFestival Kuluwung di Sukamakmur, Wisata Budaya Sejak Zaman Penjajahan

Festival Kuluwung di Sukamakmur, Wisata Budaya Sejak Zaman Penjajahan

Bogordaily.net atau meriam karbit di Sukamakur, Kabupaten Bogor menjadi tradisi yang dilaksanakan secara rutin. Tradisi ini dilaksanakan setelah Lebaran atau Idul Fitri dan bisa menjadi wisata budaya.

Pantauan Bogordaily.net di lokasi, warga berkerumun di pada Rabu, 3 Mei 2023. Kemeriahan diwarnai dengan suara dentuman yang kencang bagaikan bom secara berkali-kali.

Adu kuluwung kali ini diikuti oleh dua Desa di Kecamatan Sukamakmur yakni, Desa Sukamulya dan juga Desa Sukamakmur. Ribuan warga turut menyaksikan hiburan rakyat di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.

Semarak kebahagian juga terlihat dari tawa lepas yang muncul berselingan dengan adu kuluwung atau meriam yang diluncurkan dari kayu randu.

sendiri akan diselenggarakan mulai tanggal 3 Mei 2023 sampai dengan besok 4 Mei 2023. Kegiatan ini sudah dilakukan sejak zaman sebelum Indonesia merdeka.

Divisi Seni Budaya Karang Taruna, Kecamatan Sukamakmur, Apep Irsad mengatakan, diadakan setiap empat tahun sekali untuk memperingati perayaan Idul Fitri.

“Menurut sejarah yang kita kulik dari leluhur di sini, kuluwung itu sudah ada dari tahun sebelum merdeka,” kata Apep Irsad kepada Bogordaily.net, Rabu, 3 Mei 2023.

Baca juga : DPRD Minta Pemkab Bogor Anggarkan Festival Kuluwung

Perayaan itu dilakukan dalam kurun waktu empat tahun. Hal ini dilakukan tidak merusak alam. Sebab, ini sendiri menggunakan kayu randu atau pohon kapuk sebagai meriam dalam perayaannya.

“Melihat kondisi alam dan masa produksi pohon kapuk sekitar 4 tahun, jadi supaya tidak merusak banget,” ujarnya.

Ada Sejak Zaman Penjajahan

Apep mengatakan bahwa, meriam karbit ini sudah dijadikan alat tradisional pada zaman perang dunia pertama. Kemudian, dibawa ke Indonesia oleh Jepang pada zaman penjajahan.

Apep menyebut, dulu peraturan lomba ‘Adu Kuluwung' itu dilihat dari tingkat waktu terlama karbit yang dilemparkan melalui meriam. Namun, kata dia, kini masyarakat setempat sudah menjadikannya sebagai festival untuk membuktikan wisata budaya di kawasan Sukamakur.

“Dalam peraturan lomba, siapa yang paling kencang suara Kuluwung dan paling lama membunyikan Kuluwung maka itu lah yang dianggap pemenang. Tapi karena sudah jadi festival sekarang ini sebagai salah satu wisata budaya di Sukamakmur,” tandasnya kepada Bogordaily.net.

juga akan menargetkan untuk bisa masuk ke dalam Rekor Muri.

Kata dia, untuk saat ini posisi sementara yang menduduki rekor adalah Pontianak dengan angka 150.

“Tahun ini 100 lebih kuluwung. Di Desa Sukamulya sekitar 60an, di Sukamakmur 50an,” papar dia.

Pembuatan Kuluwung biasanya dibuat sepanjang 6 hingga 8 meter dengan lobang kotak di tengah-tengag Kuluwung tersebut. Lobang kotak diperuntukkan bagi wadah karbit yang dimasukkan ke dalam Kuluwung.

“Karena kan ada canting (wadah karbit berbentuk kotak) jadi tempatnya harus datar, otomatis kotak bentuknya,” ujarnya.

ini sudah berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga maghrib tiba, yang dimulai tanggal 3 Mei 2023 sampai dengan 4 Mei 2023. (Mutia Dheza Cantika)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here