Bogordaily.net – Kapal selam wisata Titanic hilang menggemparkan dunia. Wisata jelajah bangkai kapal Titanic yang tenggelam satu abad yang lalu menjadi perhatian publik dengan adanya peristiwa tersebut.
Adalah OceanGate, perusahaan yang memiliki kapal selam wisata dengan nama yang sama, menawarkan pengalaman langka ini kepada para miliarder yang ingin menyaksikan peninggalan sejarah tersebut.
Namun, terjadi kejadian ironis saat kapal selam milik OceanGate hilang saat menjelajahi bangkai kapal Titanic baru-baru ini, dengan beberapa miliarder yang menjadi penumpangnya.
Sejak kejadian itu, pencarian terus dilakukan.
Baca Juga: Nonton Film Ameera Sub Indo: Pemeran dan Sinopsisnya
Kronologi Kapal Selam Wisata Titanic Hilang
Pada Minggu (18/6/2023), kapal selam OceanGate bernama Titan dilaporkan hilang di Samudera Atlantik.
Sebelumnya, Titan berangkat dari St. John’s, Newfoundland, menuju lokasi bangkai kapal Titanic pada Jumat (16/6/2023).
Kapal selam Titan diangkut ke area bangkai Titanic menggunakan kapal pemecah es bernama Polar Prince, yang merupakan kapal induknya.
Namun, saat berpisah dari kapal induk pada hari Minggu, Titan hilang dari radar dan terputus komunikasinya dengan Polar Prince, seperti yang dilaporkan oleh CNN.
Perkembangan Terbaru dalam Pencarian Kapal OceanGate
CNN juga menerima laporan bahwa sebuah sonar mendeteksi suara dentuman di bawah Samudera Atlantik di lokasi hilangnya Titan.
Pada Selasa (20/6/2023), kapal pencari mendeteksi dentuman dari bawah air di Samudra Atlantik Utara saat mencari kapal selam yang mengangkut lima orang di dalamnya.
Lokasi hilangnya Titan saat ini dipenuhi dengan kapal-kapal Amerika Serikat dan Kanada yang turut dalam upaya pencarian kapal yang hilang tersebut.
Membawa Beberapa Miliarder untuk Wisata
Sayangnya, Titan saat itu mengangkut beberapa miliarder yang ingin berwisata dan menyaksikan bangkai Titanic.
Salah satu miliarder yang dilaporkan hilang adalah Hamish Harding, seorang pengusaha kaya yang juga menjadi penumpang di Titan.
Sebelumnya, Hamish sempat berfoto di dalam kapal selam milik OceanGate, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.
Sosok Pemilik OceanGate: Hilang Bersama Titan
Sosok pemilik OceanGate yang memiliki ide gila untuk menawarkan wisata bangkai Titanic adalah Stockton Rush.
Rush mendirikan OceanGate pada tahun 2009 dengan visi untuk menghadirkan pengalaman wisata bersejarah yang inovatif.
Namun, ironisnya, Rush juga dilaporkan hilang saat melakukan perjalanan dengan Titan dan membawa para wisatawan ke bangkai Titanic.
Harga Paket Wisata Bangkai Titanic yang Ditawarkan OceanGate
Berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh para miliarder tersebut untuk mendapatkan paket wisata melihat bangkai Titanic dari OceanGate?
Menurut laman resmi OceanGate, paket wisata ini dibanderol dengan harga US$250 ribu per orang atau setara dengan Rp3,76 miliar per orang.
Dengan harga yang fantastis tersebut, tidak mengherankan jika OceanGate diminati oleh para jutawan dari seluruh dunia.
Mereka yang memiliki minat pada sejarah dan keunikan pengalaman wisata ini siap membayar mahal demi kesempatan langka untuk melihat bangkai kapal legendaris tersebut.
Namun, kehilangan Titan dan hilangnya beberapa miliarder yang ikut dalam perjalanan tersebut telah menyebabkan kekhawatiran dan ketidakpastian.
Pencarian terus dilakukan untuk menemukan kapal selam hilang dan memastikan keselamatan semua penumpangnya.
OceanGate sendiri telah menjadi perhatian dalam industri pariwisata karena menawarkan pengalaman yang sangat langka dan eksklusif.
Kapal selam wisata mereka, yang dirancang khusus untuk menjelajahi kedalaman laut, telah menjadi daya tarik bagi para petualang dan pecinta sejarah.
Sementara itu, publik tetap mengikuti perkembangan terbaru dalam pencarian kapal selam Titan dan nasib para penumpangnya.
Semoga pencarian berhasil dan mereka dapat ditemukan dengan selamat.
Kejadian ini juga menjadi peringatan bahwa wisata berbahaya seperti ini memerlukan persiapan dan kehati-hatian yang ekstra, serta pengawasan yang ketat untuk memastikan keselamatan semua yang terlibat.
OceanGate, dengan ide gila mereka dalam menawarkan wisata ke bangkai Titanic, telah menciptakan sensasi dan kontroversi.***