Friday, 3 May 2024
HomeBeritaArti Roleplay atau RP yang Viral di TikTok

Arti Roleplay atau RP yang Viral di TikTok

Bogordaily.net  atau RP di TikTok dan berikut yang harus kamu ketahui. atau RP sedang menjadi perbincangan di TikTok. Banyak yang mencari tahu apa ?

Pada sebuah video yang beredar seorang anak dimarahi oleh orang tuanya lantaran main atau RP di media sosial. Sang anak bahkan sampai menangis. Unggahan video tersebut kemudian menyedot perhatian. Seiring viralnya video tersebut, kata juga menjadi perbincangan.

Seorang psikiater dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ. menjelaskan soal atau RP.

“Saya mau coba jelasin tentunya sepanjang pengetahuan saya. Jadi RP itu kan singkatan dari roleplay. Itu adalah istilah umum. Istilah umum untuk suatu permainan pura-pura bermain peran,” ujar wanita yang disapa dr. Vivi dalam unggahannya di akun TikTok @dr.zulvia.syarif.spkj.

Baca Juga: Pick Me Artinya Apa? Bahasa Gaul yang Viral di TikTok

Menurut dr. Vivi, bermain RP menggambarkan permainan yang bisa diakses di media sosial. Penggunanya mencari pasangan atau teman yang bermain dengan karakter tertentu. Misalnya jadi idola tertentu atau karakter anime.

“Karakaternya beda-beda. Misalnya ada yang jadi bapak, ibu, anak,” imbuhnya.

Orang yang bermain RP biasanya tidak memakai karakter dirinya sendiri. Melainkan memakai identitas karakter yang ia perankan. Misalnya menjadi tokoh tertentu.

“Permasalahannya memang ada yang bisa melebihi batas. Ketika bermain itu kadang-kadang pakai bahasa-bahasa yang kayak suami istri karena perannya sebagai suami istri. Ke arah bahasa vulgar ke arah hubungan intim,” ungkapnya.

Dampak Roleplay

Dokter Vivi menilai yang bermain RP di antaranya disebabkan oleh sulitnya memiliki relasi di dunia nyata.

“Banyak yang bilang di komentar, anak-anak yang bermain RP itu mereka cuma butuh rumah. Karena mungkin hubungan sama orang tuanya kurang bagus. Atau sama keluarganya tidak merasakan kasih sayang, kenyamanan. Sehingga dia membentuk suatu fantasi,” jelas dr. Vivi.

Sebab dalam dunia fantasi tersebut orang yang bermain RP bisa saling memberi perhatian, kasih sayang,  dan merasa bahagia.

“Banyak orang-orang yang mengandalkan permainan RP ini sebagai tempat merasa lebih nyaman, mendapat perhatian, dapat mengekspresikan perasaan. Tapi memang dunia fantasi bukan dunia nyata,” tambahnya.

Alasan Kecanduan Roleplay

Dokter Vivi mengaku banyak belajar dari pasien-pasien yang datang berkonsultasi kepadanya. Berbagai alasan diungkapkan oleh para pasiennya.

“Saya belajar banyak dari pasien-pasien saya yang bermain RP ini. Ada yang anak-anak, remaja, dewasa mereka main RP. Alasannya berbagai macam. Ada yang karena kesepian, ada yang gak mau ribet cari pacar di dunia nyata. Ada juga anak-anak yang butuh kasih sayang. Tapi ada juga yang terjebak dengan dia bermain peran dan lain-lain,” kata dokter yang praktik di Jakarta tersebut.

“Fenomena ini memang ada dan sebaiknya kita harus lebih aware. Apa yang terjadi dengan kesehatan mental seseorang yang ternyata lebih mengandalkan dunia roleplay dibandingkan dunia nyata. Kayanya dunia nyatanya perlu kita benahi sama-sama sehingga lebih nyaman dan tidak mengandalkan dunia roleplay,” tutupnya.

Demikian penjelasan atau tentang roleplay yang sebaiknya dipahami terutama para orang tua.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here