Wednesday, 26 June 2024
HomeEkonomiFee Based Income BRI Tumbuh Double Digit, Kontribusi Digital Banking Makin Kokoh

Fee Based Income BRI Tumbuh Double Digit, Kontribusi Digital Banking Makin Kokoh

Bogordaily.net– Fee Based Income terus tumbuh bahkan hingga double digit. Salah satunya karena digital banking yang semakin kokoh.

Transaksi digital banking kian kokoh menyokong fundamental kinerja perbankan nasional. Tak hanya meningkatkan efisiensi layanan, digital banking juga mendorong pendapatan berbasis komisi atau fee-based income (FBI).

Salah satunya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau . Pada kuartal I/2023 mencatatkan pendapatan berbasis komisi dan biaya senilai Rp5,08 triliun atau tumbuh 11,5% secara tahunan (yoy).

Mengutip laporan kinerja , kontribusi terbesar FBI berasal dari kanal digital. Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, kanal digital menyumbang sebesar 37% dari pendapatan berbasis komisi atau dengan nominal mencapai Rp1,83 triliun.

Founder Kurikulum Saham Alex Sukandar menjelaskan dalam jangka panjang FBI dari layanan digital akan terus meningkat. Dan berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja bottom line. Hal ini seiring dengan pertumbuhan adopsi layanan digital di Indonesia.

Menurutnya, masyarakat semakin terbiasa dengan transaksi melalui platform digital. Hal ini menciptakan peluang bagi bank-bank untuk menawarkan berbagai layanan fee-based melalui kanal digital.

Baca Juga: Bonus Atlet dan Pelatih SEA Games 2023 Disalurkan Lewat BRI

“Seperti pembayaran tagihan, transfer antar bank, pembelian produk keuangan, dan sebagainya,” ujar Alex.

Ia mengungkapkan meningkatnya adopsi digital dimanfaatkan oleh bank seperti untuk melahirkan inovasi. Misalnya, bank dapat memperkenalkan layanan pembayaran digital yang lebih canggih, seperti dompet digital, pembayaran menggunakan teknologi QR code, atau integrasi dengan e-commerce platform.

Layanan Digital Meningkat

Selain itu, layanan digital juga memungkinkan bank untuk menjangkau nasabah potensial di wilayah yang lebih luas. Mengingat merupakan bank di Indonesia dengan jaringan terluas hingga pelosok negeri.

Dengan akses ke layanan digital, bank dapat menawarkan produk dan layanan fee-based kepada nasabah yang sebelumnya sulit dijangkau atau tidak dilayani oleh cabang fisik.

Alex juga menyebut FBI dari kanal digital akan menjadi sumber pendapatan baru bagi bank.

“Secara karakteristik, FBI lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan komisi dari penyaluran kredi karena komisi dari layanan digital terbilang kebal terhadap fluktuasi suku bunga,” paparnya.

Meski demikian, ia mengingatkan perubahan teknologi dan tren perilaku konsumen dapat memberikan tantangan baru bagi bank. Seperti menghadapi persaingan yang semakin ketat dan kebutuhan untuk beradaptasi dengan cepat.

Oleh karena itu, kata Alex, bank perlu terus mengikuti tren digital, memperbarui strategi, dan berinvestasi dalam inovasi teknologi. Hal tersebut untuk memastikan posisi fee dari layanan digital tetap kuat terhadap bottom line di masa depan.

Fee Based Income BRI
Direktur Digital dan Teknologi Informasi Arga M Nugraha. (Humas /Bogordaily.net)

Sementara itu Direktur Digital dan IT Arga M. Nugraha menambahkan peningkatan pelayanan digital terus diupayakan. Guna memberi kemudahan dan kepuasan kepada pelanggan yang berujung pada peningkatan volume transaksi secara keseluruhan.

“Nasabah kami telah beralih dari transaksi berbasis kantor cabang ke saluran transaksi digital. Jumlahnya terus meningkat sejalan dengan perjalanan transformasi digital pelanggan. Kenyamanan nasabah menjadi unsur penting bagi , dengan transformasi layanan di dalamnya,” jelasnya.

Capaian BRI pada FBI seiring dengan kebiasaan nasabah yang telah berpindah dari layanan kantor cabang ke kanal digital.

Per Maret 2023, kata Arga, emiten bersandi BBRI ini mencatat sebanyak 98,9% transaksi dilakukan nasabah melalui kanal digital.

“Artinya hanya 1,1% saja transaksi nasabah yang masih menggunakan cara konvensional,” ujar Arga.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here