Bogordaily.net– Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri mempertanyakan terkait angka kemiskinan di Kota Bogor.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2020 jumlah penduduk jumlah penduduk miskin di Kota Bogor mencapai 75,04 ribu jiwa.
Namun, pada 2021 mengalami peningkatan mencapai 80,09 ribu jiwa. Atau naik sekitar 5 ribuan jiwa. Pada 2022 lalu, menurun menjadi 79,50 ribu jiwa. Atau turun sekitar 500-an jiwa.
“Kenapa di akhir masa jabatan Wali Kota Bogor malah menyisakan angka kemiskinan yang meningkat?” kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor Akhmad Saeful Bakhri atau yang disapa Gus M, Jumat, 23 Juni 2023.
Padahal di matanya pembangunan infrastruktur di Kota Bogor begitu masif di masa akhir jabatan Bima Arya – Dedie A Rachim.
“Pembangunan infrastruktur begitu masif di akhir masa jabatan wali kota, seperti taman, GOM, jembatan, seharusnya hal itu membuat pertumbuhan ekonomi karena menyerap tenaga kerja,” terangnya.
Terlebih, saat ini Kota Bogor memiliki sebuah maskot bernama RuBo (Rusa Bogor). Kehadiran maskot itu digadang-gadang akan memberikan dampak positif bagi para pelaku UMKM. Namun nyatanya, menurut Gus M hal sebaliknya yang justru terjadi.
“Ini menjadi sebuah gambaran bahwa kemiskinan absolut terjadi dikarenakan program dan kegiatan yang dilakukan tidak menyasar pada tataran dasar kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Ia juga mempertanyakan apakah selama ini pembangunan serta proyek di Kota Bogor lebih berpihak kepada kelompok midle up saja? Serta tidak membangun pergerakan ekonomi UMKM?
“Atau pembenaran, bahwa Pemkot hanya membangun di tataran permukaan dan tampak bagus untuk pencitraan saja?,” tanyanya.(Ibnu Galansa)