Bogordaily.net – Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Jenal Mutaqin menyampaikan pesan filosofi hjb ke-541 Kota Bogor.
Pada Sabtu, 3 Juni 2023, DPRD Kota Bogor menggelar rapat paripurna.
Rapat ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Wali Kota Bogor Bima Arya, dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim.
Baca Juga: Siap-siap Macet di Pakansari Cibinong!
Sebelum dimulainya rapat paripurna, dilakukan prosesi pemukulan gong sebagai tanda perayaan HJB ke-541.
Pemukulan gong dilakukan oleh Ridwan Kamil sebanyak lima kali, Wali Kota Bogor Bima Arya sebanyak empat kali, dan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Jenal Mutaqin, sebanyak satu kali.
Rapat paripurna HJB ke-541 yang dibuka oleh Jenal Mutaqin berjalan berbeda dari biasanya, karena selama rapat paripurna, pimpinan rapat menggunakan bahasa Sunda.
Pesan Filosofi Jenal Mutaqin
Jenal Mutaqin menyampaikan, para leluhur pendiri Kota Bogor telah menanamkan pepatah yang sampai saat ini dijadikan sebagai moto Kota Bogor, yaitu “Dinu Kiwari Ngancik Nu Bihari, Seja Ayeuna Sampereun Jaga”.
“Apa yang kita nikmati hari ini adalah hasil kerja di waktu lalu, dan apa yang kita kerjakan hari ini adalah untuk masa depan,” kata JM.
Ungkapan tersebut merupakan pengingat agar kita tidak melupakan jasa-jasa para pendahulu yang telah berjuang untuk Kota ini.
“Sehingga kita bisa menikmati keadaan sekarang, sekaligus belajar dari kesalahan di masa lalu agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa kini, dan dengan demikian, kita dapat membangun kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” jelas JM.
Selama lima abad ini, Kota Bogor telah mengalami banyak perubahan, baik dari segi infrastruktur maupun dinamika sosial.
JM menekankan tema “RUMAWAT PUSAKA KOTA” yang memiliki makna filosofis. Tema ini dapat diartikan sebagai struktur bangunan yang merupakan pintu masuk atau gerbang menuju ke masa depan yang cerah, makmur, dan sukses bagi masyarakat yang tinggal di dalamnya.
“Oleh karena itu, apa yang kita kerjakan saat ini adalah warisan leluhur yang seharusnya dijaga oleh generasi penerus kita di masa yang akan datang,” tutup JM.***
Ibnu Galansa