Saturday, 23 November 2024
HomeEkonomiKemenKopUKM: Program Solusi Nelayan Picu Terbangun Ekosistem Koperasi

KemenKopUKM: Program Solusi Nelayan Picu Terbangun Ekosistem Koperasi

Bogordaily.net–  KemenKopUKM menyebut program Solar untuk Koperasi Nelayan atau Solusi Nelayan jadi pemicu terbangunnya ekosistem koperasi. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Ahmad Zabadi mengatakan, program Solusi Nelayan merupakan program bersama KemenKopUKM, Kementerian BUMN, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Program ini untuk memenuhi ketersediaan BBM maupun produk lain yang menjadi kebutuhan nelayan.

“Solusi Nelayan ini nanti akan dikelola koperasi supaya para nelayan dapat memanfaatkan BBM subsidi agar tepat sasaran. Tapi ini hanyalah trigger untuk membangun ekosistem koperasi,” ujar Zabadi saat audiensi bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama para nelayan di Kantor Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 9 Juni 2023.

Zabadi menjelaskan selama ini harga BBM yang terjangkau menjadi hal yang langka dan masalah tersendiri bagi para nelayan. Karena 60 persen biaya operasional nelayan dihabiskan untuk membeli BBM.

Dengan hadirnya Program Solusi Nelayan, mereka akan mendapatkan solusi dari sisi BBM melalui tersedianya SPBU Nelayan yang menyediakan solar bagi mereka.

Baca Juga: MenKopUKM Teten Masduki: Pembangunan SPBU Nelayan Dipercepat

“Selama ini mereka membeli solar itu sekitar Rp12 ribu. Padahal harga solar hanya Rp6.800 di SPBU. Maka kehadiran SPBU Nelayan melalui program Solusi Nelayan akan menjadi jawaban untuk mengatasi permasalahan mereka,” kata Zabadi.

Selain itu, nelayan juga disebut memiliki masalah dalam distribusi dan pemasaran hasil tangkapan mereka. Salah satunya mengandalkan tengkulak yang merugikan nelayan. Sebab, pembayarannya yang harus menunggu sampai satu bulan dan harga jual yang diberikan rendah.

“Dengan kehadiran koperasi nelayan, selain untuk mengelola SPBU Nelayan, mereka juga nantinya dapat menjadi agregator bagi hasil tangkapan nelayan. Jadi inilah ekosistem yang akan hadir melalui Solusi Nelayan,” katanya.

SPBU Nelayan rencanannya akan segera dibangun di Surabaya dengan bantuan pola kemitraan antara PT Pertamina (Persero) dengan Pemerintah Kota Surabaya.

KemenKopUKM program Solusi Nelayan

Peran SPBU Nelayan

Sebelumnya MenKopUKM Teten Masduki mengatakan bahwa SPBU Nelayan sangat penting untuk dibangun. Hal ini karena terdapat 11 ribu desa nelayan di Indonesia, tetapi baru ada 338 SPBU. MenKopUKM juga memastikan pemerintah akan memperbanyak SPBUN melalui program Solusi di Indonesia.

“Maka Pemerintah akan membangun secara bertahap SPBU mini supaya pasokan BBM dekat dengan desa nelayan,” ujar Menteri Teten.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sangat mendukung program Solusi Nelayan. Ia pun meminta adanya percepatan pembangunan SPBU Nelayan tersebut.

“Solusi Nelayan ini meringankan beban nelayan untuk pergi ke laut. Nantinya koperasi akan memastikan nelayan mendapatkan BBM tepat sasaran. Tapi intinya bukan BBM, tapi pemberdayaan nelayan,” ujar Eri.

Ia juga akan menghibahkan lahan untuk pembangunan SPBU Nelayan. Bahkan, pihaknya akan memberikan bantuan sebesar Rp300 juta untuk pembangunannya.

“Saya akan tanda tangani bahwa lahan ini boleh dikelola untuk kebutuhan solar untuk nelayan selamanya. Saya yang akan memastikan ini. Suratnya akan saya tandatangani hariini. Lalu PKBL Pertamina kan akan memberikan bantuan Rp200 juta, nanti Rp300 juta dari kami karena ini menjadi tugas pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan,” jelasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here