Friday, 22 November 2024
HomeEkonomiKolaborasi KemenKopUKM dan BEI Mendorong UMKM Listing di Bursa Saham

Kolaborasi KemenKopUKM dan BEI Mendorong UMKM Listing di Bursa Saham

Bogordaily.net – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) guna memberikan penguatan kepada pelaku UMKM agar dapat naik kelas menjadi perusahaan publik dan melakukan listing di bursa saham untuk menawarkan saham kepada masyarakat.

“Kerja sama ini bertujuan untuk mempercepat jumlah pelaku UMKM yang Go Public dengan memanfaatkan sumber pendanaan di luar perbankan,” kata Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki, usai menandatangani nota kesepahaman dengan Direktur Utama BEI di Jakarta, pada hari Rabu (7/6).

Baca Juga: STAI Al Hidayah Bogor Buka Program Beasiswa Tahfidz Al-Quran Kementerian Agama RI, Cek Persyaratannya

MenKopUKM juga memberikan apresiasi terhadap Papan Akselerasi yang merupakan kebijakan inovatif dari BEI untuk memberikan kemudahan kepada pelaku UMKM agar bisa melakukan listing di bursa saham.

“Skema investasi melalui pasar modal merupakan alternatif pendanaan yang tepat bagi usaha skala menengah,” kata Menteri Teten.

Kolaborasi KemenKopUKM dan BEI Mendorong UMKM Listing di Bursa Saham

MenKopUKM memberikan contoh UMKM yang telah berkembang menjadi perusahaan besar dan berhasil mencatatkan sahamnya di pasar modal, seperti PT Sari Kreasi Boga Tbk (Kebab Baba Rafi), PT Tourindo Guide Indonesia (PGJO), dan lain-lain.

“Hal ini menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM lainnya agar mereka juga dapat memasuki pasar modal. Kunci utama dalam meningkatkan kelas UMKM adalah pengelolaan bisnis yang baik,” kata MenKopUKM.

Namun, Menteri Teten mengakui bahwa jika kita hanya mengandalkan pertumbuhan organik, waktu yang dibutuhkan akan lama.

Padahal, banyak sektor usaha sejenis yang dapat digabungkan dan dikonsolidasikan agar mencapai skala minimum yang diperlukan untuk melakukan listing di bursa saham.

“Oleh karena itu, diperlukan keterlibatan inkubator dalam meningkatkan skala usaha dan merapikan sistem keuangan pelaku UMKM,” kata MenKopUKM.

Dengan demikian, Menteri Teten optimis bahwa Papan Akselerasi IDX Incubator dapat menjadi akselerator dalam mendukung pertumbuhan dan pengembangan UMKM di sektor pasar modal.

“Kita harus segera membuat daftar pendek, menentukan UMKM yang dapat diinkubasi, dan mendorong mereka untuk melakukan penawaran saham perdana (IPO). Saya yakin dengan pendekatan seperti itu, semakin banyak UMKM yang akan melakukan listing,” kata MenKopUKM.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyebutkan bahwa poin utama dari kerja sama ini adalah untuk mempromosikan UMKM yang ada di Indonesia agar dapat melakukan listing di bursa saham.

“Kami tidak hanya menyediakan platformnya, tetapi juga memberikan panduan dan bimbingan,” kata Iman.

BEI, kata Iman, melalui IDX Inkubator akan memberikan pendampingan kepada pelaku UKM untuk mempersiapkan mereka dalam melakukan listing atau melakukan penawaran saham perdana (IPO).

“Bagi yang sudah siap, mereka dapat langsung melakukannya, namun bagi yang belum siap, kami akan memberikan pendampingan. Tugas IDX Inkubator adalah mempersiapkan UMKM agar siap untuk listing,” ujar Iman.

Kolaborasi KemenKopUKM dan BEI Mendorong UMKM Listing di Bursa Saham

Direktur Utama BEI berharap bahwa melalui kerja sama ini, proses inkubasi UMKM dapat berjalan lebih cepat sehingga mendorong UMKM untuk melakukan listing di bursa saham.

“Papan Akselerasi sudah ada sejak tahun 2021. Saat ini, sudah terdapat 33 perusahaan UKM yang telah melakukan penawaran saham perdana (IPO). Jadi, mencapai target 100 UKM bukanlah hal yang sulit. Setelah Kebab Baba Rafi, pasti akan ada beberapa UKM lainnya yang akan melakukan listing,” tambah Iman.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here