Saturday, 4 May 2024
HomeKota BogorNgantor di Alun-alun, Bima Arya Sikat Trotoar

Ngantor di Alun-alun, Bima Arya Sikat Trotoar

Bogordaily.net – Wali Kota Bogor, , kini ngantor di Alun-alun Kota Bogor.

Langkahnya itu bertujuan untuk memantau secara langsung penataan Alun-alun Kota Bogor yang sedang dilakukan.

Baca Juga: Pemdes Gunungputri Bogor Miliki Pojok Baca Digital Desa Pertama di Indonesia

Selama berkantor di alun-alun itu, Bima juga memberikan pengarahan kepada staf jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan menerima kunjungan dari beberapa tamu, antara lain dari Universitas Paramadina dan Atlet Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI), yang baru saja pulang dari kejuaraan dunia di Australia.

Selama berada di Alun-alun Kota Bogor, aktif memantau proses penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL), penataan angkutan kota (angkot) yang seringkali menimbulkan kemacetan, dan membersihkan trotoar yang tercemar oleh minyak goreng dari PKL.

“Dalam hal ini, kita mencoba membangun sistem di sini karena setelah Alun-alun diresmikan, ternyata tidak ada sistem yang mendukung. Meskipun telah beberapa kali saya mengingatkannya, ternyata harus dipercepat. Oleh karena itu, saya sengaja berkantor di sini agar koordinasi dapat dilakukan dengan lebih cepat. Ini adalah hari kedua saya berkantor di Alun-alun Kota Bogor,” kata di Alun-alun Kota Bogor pada Selasa (13/6/2023).

“Kami terus memantau di sini. Ini bukan sekadar inspeksi mendadak (sidak). Ini tentang membangun sistem. Jika hanya melakukan sidak, masalah akan terulang lagi. Kita sedang membangun sistem parkir, sistem kebersihan, sistem keamanan, dan sistem penataan PKL. Tujuannya adalah ketika masa jabatan saya sebagai Wali Kota berakhir, sistem ini sudah berjalan dengan baik di sini,” tambahnya.

Tiga Prioritas Penataan Kota

Bima menyebutkan bahwa ada tiga hal yang menjadi perhatiannya di Alun-alun Kota Bogor.

Pertama adalah masalah parkir, kemudian angkutan perkotaan (angkot) yang sering ngetem dan menyebabkan kemacetan, serta keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL).

“Yang pertama adalah sistem perparkiran. Saya meminta agar hal ini segera diteliti, apakah memungkinkan untuk menghapus area parkir di sini. Namun, harus dipertimbangkan potensi kehilangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) atau apakah di sini hanya akan digunakan untuk parkir sepeda motor atau solusi lainnya. Mungkin kita bisa mengarahkan parkir ke Blok F (Pasar Kebon Kembang),” ungkap Bima.

Bima juga mengatakan bahwa Pemkot Bogor akan menyiapkan lokasi khusus bagi angkot untuk menaikkan dan menurunkan penumpang di sekitar Alun-alun.

 

Ia berharap langkah ini dapat membantu mengurangi kemacetan di sekitar Alun-alun tersebut.

“Bahkan PKL ini benar-benar merusak. Jalur pedestrian yang dibangun menggunakan dana rakyat menjadi rusak akibat keberadaan PKL. Padahal baru beberapa bulan dibangun, lantainya sudah menghitam. Membersihkannya sangat sulit, saya bahkan sudah mencoba membersihkannya secara langsung dengan menggunakan mesin khusus,” papar Bima.

“Kehadiran PKL ini juga menyebabkan minyak dari usaha mereka mengotori jalur pedestrian dan membuatnya menjadi hitam. Selain itu, saya juga melihat banyak sisa tusuk sate bekas, sisa cireng, dan sisa cilok yang menyumbat saluran air. Jika hal ini dibiarkan, nantinya akan menyebabkan banjir di area ini. Oleh karena itu, di area Alun-alun, keberadaan PKL tidak boleh lagi dibiarkan. Kami akan melakukan penertiban secara tegas,” tambahnya.

sangat berkomitmen dalam membangun sistem yang baik dan teratur di Alun-alun Kota Bogor.

Melalui langkah-langkah yang diambilnya, seperti memantau langsung, memberikan arahan kepada staf, serta menerima masukan dari berbagai pihak, ia berharap dapat menciptakan perubahan positif dalam penataan Alun-alun tersebut.

Dengan menghilangkan PKL yang tidak tertib dan menata kembali sistem perparkiran serta angkot yang ngetem, Bima berharap akan tercipta suasana yang lebih nyaman dan lancar bagi masyarakat yang mengunjungi Alun-alun Kota Bogor.

Ia juga berharap bahwa langkah-langkah ini akan membantu mengurangi kemacetan dan menjaga kebersihan area tersebut.

“Kami memiliki visi jangka panjang untuk Alun-alun Kota Bogor. Ini bukan hanya tentang membangun infrastruktur fisik, tetapi juga membangun sistem yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Saya berharap bahwa ketika saya tidak lagi menjabat sebagai Wali Kota, Alun-alun ini akan tetap terjaga dengan baik, dan sistem yang kami bangun akan terus berjalan dengan baik,” tutup .

Dengan langkah-langkah yang diambilnya dan komitmennya dalam membangun sistem yang baik di Alun-alun Kota Bogor, menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan penataan kota dan kenyamanan masyarakat.

Diharapkan upaya ini akan memberikan dampak positif dan menjadikan Alun-alun Kota Bogor sebagai salah satu destinasi yang menarik dan teratur bagi warga Bogor maupun pengunjung dari luar kota.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here