Bogordaily.net – Para petani yang tergabung dalam beberapa Kelompok Tani (Poktan) di Desa Pancawati, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor mengeluhkan kelangkaan pupuk subsidi.
Akibatnya, mereka terpaksa membeli pupuk nonsubsidi meski harganya mahal.
Baca Juga: Di Rapat Paripurna Istimewa, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sebut HJB ke-541 Penuh Kesan
Kondisi tersebut salahsatunya dikeluhkan Uwes, anggota Poktan Sinal, Desa Pancawati.
“Kami terpaksa beli pupuk nonsubsidi dengan harga Rp20 ribu per kilogram untuk jenis NPK. Jenis Urea juga sama naik. Info yang kami terima kuota pupuk subsidi berkurang,” ungkap Uwes.
Uwes mengaku selama ini dirinya membeli pupuk dengan Kartu Tani untuk membeli pupuk bersubsidi.
“Biasanya satu bal, pupuk jenis Urea kami beli dari agen Rp130 ribu dengan menggunakan Kartu Tani. Sedangkan sekarang sulit untuk mendapat pupuk bersubsidi. Terpaksa beli pupuk nonsubsidi yang harganya tak sebanding dengan hasil panen,” keluhnya.
Dia berharap pemerintah tidak mengurangi kuota pupuk subsidi dan dalam penyalurannya diawasi dengan ketat sehingga tepat sasaran.
“Kalau seperti ini kami mau ngadu ke siapa, karena setiap pemegang Kartu Tani kuotanya berkurang, padahal kebutuhan pupuk petani cukup besar,” ucapnya.***
Acep Mulyana