Sunday, 24 November 2024
HomePolitik'Senggol' Gibran Rakabuming, Siapa Panda Nababan?

‘Senggol’ Gibran Rakabuming, Siapa Panda Nababan?

Bogordaily.net – Panda Nababan mendadak bikin heboh usai menyenggol anak presiden Jokowi Gibran Rakabuming.

Kehebohan itu dipicu pernyataan Panda Nababan ‘Gibran Anak Ingusan’, tek heran jika pernyataannya itu memicu reaksi.

Baca Juga: Hidden Love Episode 17 Kapan Tayang? Ini Jadwal Rilis dan Nonton Episode Terbaru

Siapa Panda Nababan?

Panda Nababan, atau Pandapotan Maruli Asi Nababan, adalah seorang politikus senior dari PDI Perjuangan yang terkenal karena keterampilannya dalam mengemukakan pendapat kontroversial.

Namun, sebelum terjun ke dunia politik, ia memiliki rekam jejak yang cemerlang sebagai seorang jurnalis.

Panda Nababan memulai kariernya di dunia jurnalistik sebagai anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dari tahun 1970 hingga 1975.

Selama periode tersebut, ia juga mendapatkan pengalaman berharga dalam jurnalistik di NRC Handelsblaad di Rotterdam.

Pendidiikannya tidak kalah penting, dengan gelar dari Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar, Sumatera Utara, serta pendidikan lanjutan di Universitas Bung Karno dan Perguruan Tinggi Publisistik, keduanya berlokasi di Jakarta.

Perjalanan dari Aktivis Organisasi hingga Kejayaan di Dunia Jurnalistik

Panda Nababan tidak hanya fokus pada pendidikan dan jurnalistik, tetapi juga aktif berorganisasi.

Selama masa kuliahnya, ia terlibat dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).

Hal ini menunjukkan minatnya dalam memperjuangkan isu-isu sosial dan politik sejak dini.

Setelah menyelesaikan studinya, Panda memulai karier jurnalistiknya.

Ia bekerja di beberapa media massa terkemuka, termasuk Harian Umum Warta Harian pada tahun 1969.

Kemudian, ia pindah ke Harian Umum Sinar Harapan pada tahun 1970 dan menjabat sebagai redaktur.

Kariernya di media tersebut berlangsung selama 17 tahun, sampai tahun 1987.

Setelah itu, ia melanjutkan karier jurnalistiknya sebagai Wakil Pemimpin Umum di Harian Umum Prioritas.

Pada periode 1988 hingga 1989, Panda menjabat sebagai Kepala Litbang Media Indonesia.

Dari Jurnalis Terkenal menjadi Politikus Kontroversial

Keberhasilan Panda Nababan sebagai seorang jurnalis tidak hanya tercermin dari kariernya yang sukses, tetapi juga penghargaan yang diterimanya.

Pada tahun 1976, ia meraih Penghargaan Adinegoro yang merupakan penghargaan bergengsi di dunia jurnalistik.

Setelah meniti karier yang sukses di dunia jurnalistik, Panda merasa tertantang untuk mencoba peruntungan di dunia politik.

Pada tahun 1993, ia resmi bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI), sebuah partai politik yang kemudian bertransformasi menjadi PDI Perjuangan setelah jatuhnya rezim Orde Baru di Indonesia.

Pada tahun 1998, saat periode reformasi dan lengsernya Soeharto, Panda Nababan terlibat dalam dinamika internal PDI.

Sejak reformasi dimulai, Panda telah mendapatkan pengalaman yang luas di dunia politik.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here