Bogordaily.net – Sukses membuka usaha ayam potong, Andalan bisnis grup kembali membuka usaha kuliner baru yakni gerobak kreasi jajanan sempol dan cilor.
Dengan harga terjangkau jajanan sempol dijual dengan harga Rp 1.000 per tusuknya.
Pemilik andalan grup Dadang Sanjaya mengatakan, selain berjualan ayam potong, dia juga menjual makanan ringan seperti sempol, cilor, telur gulung dan sosis.
Pria kelahiran Kota Bogor ini juga terus berinovasi terhadap dunia kuliner. Sebab, Kota Bogor sebagai wilayah strategis untuk menjalankan usaha kuliner.
“Kota Bogor kan menjadi arah wisata bagi masyarakat, maka saya terus berinovasi membuka berbagai macam kuliner. Mudah-mudahan usaha ini terus berlangsung agar makin banyak juga anak-anak dapat pekerjaan,” ucap Kang Dudung.
Tujuan membuka usaha baru ini, menurutnya, ingin membuka lapangan kerja bagi anak-anak muda yang berada di Kota Bogor.
“Semoga dengan berjalannya bisnis kuliner grup Andalan ini dapat membantu masyarakat dengan berbagai cara. Seperti lapangan kerja yang dapat diserap oleh para pemuda yang sulit mendapat pekerjaan,” ungkapnya.
Sementara itu, penjual Sempol Ayam Andalan Jejen Suhardi (36) mengungkapkan dia bergabung di andalan grup ini untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
“Saya sangat bersyukur dengan bergabung di andalan sangat merubah perekonomian saya. Khusus bisa menafkahi istri, memberi jajan anak dan kebutuhan lainnya,” kata Jejen Suhardi.
Kang Hardi sapaan karibnya mengaku sangat beruntung bisa bergabung dengan andalan terutama bisa kenal langsung dengan pemilik/owner-nya .
“Dimana Kang Dudung orangnya yang ramah, sopan dan tidak pernah membedakan satu sama lain,” ucap Kang Hardi.
Dengan bergabungnya Kang Hardi, dia mulai berjualan Sempol ayam pada pukul 12:00 WIB sampai pukul 21:00 WIB di Rusunawa, Menteng, Bogor Barat, Kota Bogor
“Alhamdulillah, dalam sehari saya bisa mendapatkan omset sehari Rp 500 ribu sampai Rp 800 ribu berjualan Sempol ayam, cilor, telur gulung dan sosis,” kata Kang Hardi.
Sebelum mangkal di Rusunawa, pagi-pagi bisanya ia berkeliling terlebih dahulu di sekitar Menteng.
“Setelah pukul 12:00 WIB baru saya mangkal di Rusunawa,” ucapnya.
Kang Hardi mengaku, dagangan yang paling diminati oleh para pembeli adalah sempol ayam dan cilor.
Sebelum berjualan sempol ayam andalan seperti saat ini, ia awalnya bekerja sebagai tukang es kelapa di daerah SBJ.
Kemudian banting setir jadi pedagang sempol ayam andalan dan bergabung di Andalan grup.***
Ibnu Galansa