Monday, 29 April 2024
HomeNasionalDalam Sepekan Terjadi Deformasi di Gunung Merapi

Dalam Sepekan Terjadi Deformasi di Gunung Merapi

Bogordaily.net – Terjadi deformasi di Gunung Merapi dalam pekan ini. Pihak Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi () mengungkapkan terjadi pemendekan jarak tunjam sebesar 2 cm per hari.

Penyebab

Menurut Kepala Agus Budi Santosa, morfologi (bentuk) kubah barat daya mengalami sedikit perubahan akibat aktivitas guguran lava.

Sementara itu, untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan. volume kubah barat daya terukur sebesar 2.465.900 meter kubik (M3) dan kubah tengah sebesar 2.346.500 m3.

“Itu berdasarkan foto udara tanggal 24 Juni 2023,” tandasnya.

Baca juga : Nonton King The Land Sub Indo Episode 9, Cek di Sini!

Secara umum cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari.

Sementara itu, siang hingga sore hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang dan tinggi 175 meter teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada tanggal 9 Juli 2023 pukul 05.30 WIB.

Muntahkan Lava Pijar

Sebelumnya, Gunung Merapi telah memuntahkan 12 kali guguran lava pijar yang luncuran mencapai 1.700 meter ke arah barat daya pada Senin, 10 Juli pagi ini.

“Teramati 12 kali guguran lava pijar ke arah barat daya atau Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.700 meter,” terang Kepala Agus Budi Santoso, Senin, 10 Juli 2023.

Adapun gunung yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah tersebut terlihat cukup jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang.

Sementara itu, ketinggian asap kawah mencapai 100 meter di atas puncak kawah. Dari pengamatan kondisi meteorologi, cuaca berawan dan angin bertiup lemah ke arah barat.

Baca juga : Poster Tahun Baru Hijriyah 2023, Download di Sini

Sementara itu, akibat guguran lava pijar Gunung Merapi suhu udara 18 derajat Celsius dengan kelembaban udara 78 persen dan tekanan udara 920,8 mmHg.

Di kesempatan yang sama, juga mencatat 40 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-32 mm, durasi 42,52-107,88 detik.

“Tingkat aktivitas tetap di level III atau siaga,” tandasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here