Bogordaily.net – Video viral dugaan pungutan liar (pungli) di Curug Cibulao dialami salah satu wisatawan yang memiliki villa Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor dikenakan biaya perorang 2.500. Ini tanggapan dari pihak desa.
Sekretaria Desa Megamendung, Ahdan Akbar Pangestu mengatakan, pihaknya membantah terkait adanya pungutan liar (pungli) dari adanya video viral tersebut.
Kemudian, pihaknya memastikan bahwa retribusi tersebut telah diatur dalam undang-undang Peraturan Desa No 2 Tahun 2023 tentang Penghasilan Asli Desa.
Baca juga : Fireworks of My Heart Episode 33 Sub Indo, Jadwal dan Link Nonton
Dalam Perdes terssbut berbunyi, pendapatan asli desa berupa retribusi atau pungutan yang merupakan kewenangan desa, dan retribusi dilaksanakan terhadap objek-objek sebagaimana terlampir dalam objek pungutan.
“Mereka resmi petugas yang diutus oleh desa Megamendung yang diatur dalam Peraturan Desa No 2 Tahun 2023 tentang Penghasilan Asli Desa,” kata Ahdan Akbar saat dihubungi Bogordaily.net, Senin, 24 Juli 2023.
Menurut Akbar, sebagaimana yang tertulis dalam surat resmi retribusi tersebut bahwa, pihak desa mengeluarkan peraturan tersebut sudah sesuai dengan undang-undang yang berlaku, untuk senantiasa dapat melaksanakan pungutan tiket retribusi di pos II Kampung Bungur, Rt 05/Rw 05 Desa Megamendung, Kabupaten Bogor.
Baca juga : Profil dan Akun Medsos Justyn Vicky
“Surat tugas tersebut dibuat agar dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan menyertakan pelaporan hasil penugasan terhadap pihak desa setiap harinya,” jelas Ahdan Akbar.
Belum Dapat Izin
Sebelumnya diketahui, dugaan para pelaku pungli ini mengaku bahwa hal yang mereka lakukan sudah dapat izin dari pihak desa. Kemudian setelah ditanya pada pekerja di Curug Cibalao ternyata mereka belum dapat izin.
“Katanya udah di setujuin ama pihak desa. Tapi pas saya tanya beberapa orang yang kerja di Curug Cibulao katanya blm bingung juga,” kata salah seorang Wisatawan yang juga pemilik Villa di Desa Megamendung.
Ia mengatakan, saat ini di Curug Cibulao makin banyak orang tidak minat kesana karena ada pungli. Bahkan hanya untuk sekedar ke villa saja bayar.
“Beberapa yang saya liat lebih memilih putar balik min. Karena gaya mereka minta juga seperti malak,” ungkapnya. (Albin Pandita)