Bogordaily.net –Â Gunung Ibu di Halmahera Utara, Maluku Utara, mengalami erupsi pada Sabtu, 1 Juli 2023 malam sekitar pukul 19.37 WIT.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa, tinggi kolom letusan sekitar 600 meter di atas puncak gunung dan mengarah ke barat.
“Tinggi kolom letusan teramati di atas puncak atau sekitar 1.925 meter di atas permukaan laut ke arah barat,” demikian tulis akun resmi Twitter PVMBG, dikutip Minggu, Minggu 2 Juli 2023.
Baca Juga : Kalender Jawa Juli 2023, Lengkap dengan Weton
PVMBG memastikan kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal.
Sedangkan, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan berdurasi 59 detik.
Apa itu Erupsi?
Erupsi gunung adalah proses pelepasan energi dan material dari dalam bumi yang terjadi pada gunung berapi.
Proses ini disebabkan oleh pergerakan magma (batuan cair berapi) dan gas yang terkumpul di dalam saluran magma di bawah permukaan bumi.
Erupsi gunung dapat menyebabkan ledakan keras, gempa bumi, awan panas, aliran lava, lahar (banjir lumpur), dan asap dan abu vulkanik.
Hal ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga atau bisa juga terjadi secara bertahap dan memberikan peringatan sebelumnya.
Kejadian erupsi dapat memiliki dampak yang merugikan bagi manusia dan lingkungan sekitarnya.
Dampaknya menyebabkan kerusakan pada bangunan, jalan, dan infrastruktur lainnya.
Selain itu, erupsi juga dapat menyebabkan dampak pada kesehatan manusia karena paparan gas beracun dan partikel debu vulkanik yang dapat mengganggu pernapasan.
Oleh karena itu, erupsi gunung sangat penting untuk dipantau dan diprediksi agar dapat memberikan peringatan dini dan mengurangi dampak negatifnya.
Hal ini dilakukan melalui pemantauan seismik, pemantauan gas, pengukuran deformasi gunung, dan analisis visual dari aktivitas gunung.***