Sunday, 5 May 2024
HomeBeritaIngat Lagu 'Go the Distance', Tulus: Hati Bang RR untuk Membangun Negeri

Ingat Lagu ‘Go the Distance’, Tulus: Hati Bang RR untuk Membangun Negeri

Bogordaily.net – Para pengguna internet yang lahir di era digital mungkin pernah mendengar lagu yang berjudul “Menaklukkan Jarak” (Go The Distance).

Lagu ini diaransemen ulang oleh One Voice Children's Choir dan dirilis pada awal tahun 2023 dengan jumlah penonton yang mencapai jutaan orang.

Sebenarnya, lagu ini adalah lagu tema dari film Hercules dan pertama kali dinyanyikan oleh Michael Bolton pada tahun 1997.

Go The Distance bercerita tentang pahlawan dalam hidup. Namun, ada kata-kata kuat dari Lirik lagu ini berupa i'll be there someday, I can go the distance.

Pengamat Geopolitik Tulus Sugiharto mengatakan, suatu saat seseorang akan pergi mengembara untuk menentukan jalan hidup masing-masing agar menjadi kuat. Semua itu membutuhkan proses. Tak bisa instan.

Ia kemudian teringat sosok Dr . Tokoh nasional sekaligus begawan ekonomi yang disegani oleh dunia internasional.

Tak jauh beda dengan lirik Go The Distance. Rizal menjalani kehidupan masa muda penuh liku. Mengarungi dunia kampus pada tahun 1970-an di Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Masuknya sulit, bokek, nggak punya duit banyak, maka cepat lulus dan kerja adalah yang seharusnya ditempuh. Eh dia malah pimpin gerakan pro demokrasi dan akhirnya dia dan kawan-kawan harus mendekam di penjara selama 1,5 tahun pada tahun 1978. Anehnya dia bilang, ini adalah pelengkap hidup selain kuliah. Bangga dia dipenjara karena bela rakyat dan demokrasi,” kata Tulus, Minggu (16/7/2023).

Usai menempuh pendidikan di ITB dan merasakan asam garam dunia aktivis pergerakan, kemudian go the distance. Pergi ke Amerika dan berkuliah di Boston. Ia bertahan dengan hidup sederhana.

“Bukan mencari mencari hero, menghindari kenyataan karena dipenjara, dia pergi jauh dan bilang and I'll stay on track, no, I won't accept defeat,” kisah Tulus menirukan ucapan kala itu.

Tulus yakin, hero itu akan datang kembali jika punya tekad yang kuat untuk membela kaumnya dan terbukti.

“Bang RR nggak tinggal di Amerika, bukan nggak bisa dapet kerja di sana, tapi memang panggilan hati membawanya harus balik ke Jakarta. Kalau dia tinggal di sana itu artinya accept defeat,” ujarnya.

Ia kemudian terbahak. Mengingat rentetan peristiwa di era Presiden Soeharto sampai Presiden Jokowi. Ada yang bergelar profesor atau doktor berteriak soal demokrasi dan lain-lain.

“Tapi anjirlah teriak dari luar negeri. Australia tepatnya,” sentil Tulus dengan gaya khas.

Kembali pada momentum saat memutuskan kembali ke Indonesia. Ia memilih tidak bekerja di perusahaan besar, tidak menjadi eksekutif dan hidup dengan gaya hedon.

Namun justru mendirikan lembaga kajian Econit dan tetap kritis pada pemerintah. Rizal berhasil menjadi leader.

Pada 1997 ia mengumumkan sebuah prediksi mengejutkan. Bahwa tahun berikutnya (1998) pemerintah dalam bahaya dan bahkan akan jatuh.

Tulus mengungkapkan, jika memang awalnya prediksi ini dibantah habis. Bahkan banyak kalangan pesimis.
Mereka merasa Presiden Soeharto kuat, didukung semua kalangan, rakyat, tentara, polisi maupun pengusaha.

“Semua dukung, nggak bakalan, nggak mungkin Pak Harto jatuh. Tetapi ternyata setahun kemudian Mei 1998 (reformasi),” tandasnya.

Ia mengingatkan, jika saat ini Dr mulai melakukan warning yang sama. Lantas, apa yang sebenarnya akan terjadi?

Tulus menjelaskan, BuzzerRp blingsatan. Mengatakan kalimat-kalimat seragam untuk menyerang . Antara lain seperti umpatan bloon, sakit hati, nggak bermutu dan lain sebagainya.

Jika melihat ke belakang, saat menyalakan tanda peringatan pada 1997 dan reformasi besar terjadi pada 1998 artinya hanya dalam waktu satu tahun prediksi itu terbukti.

“Warningnya tahun 1997 jadi kenyataan setahun kemudian. And now? Warning itu kini Bang RR hidupkan lagi,” ucapnya.

Mengapa menghidupkan lagi sebuah tanda peringatan seperti yang ia lakukan 26 tahun silam?

Tulus kemudian terngiang sebuah lirik lagu Go The Distance. Like a shooting star, I will search the world, i will face its harms.

Dunia seperti apa yang diidamkan RR?

“Dunia dia adalah membawa rakyat Indonesia sejahtera dan makmur. Dia sempat bilang, kalau gue jadi presiden, pertama tak turunkan dulu harga BBM dan listrik, genjot ekonomi rakyat, sejahterakan petani, nelayan dan lain-lain baru kemudian kita bikin kebijakan lain,” terang Tulus.

Demikianlah dunia yang dicari . Meski yang ada di depannya adalah ancaman bahaya bagi hidupnya.

“Dear gen native digital, dia bukan sosok hero seperti Hercules, dia manusia yang hatinya luar biasa untuk membangun Indonesia, ,” pungkas Tulus.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here