Wednesday, 5 November 2025
HomeEkonomiKemenKopUKM dan Sekretariat ASEAN Gelar Forum Dialog Kebijakan Regional 

KemenKopUKM dan Sekretariat ASEAN Gelar Forum Dialog Kebijakan Regional 

Bogordaily.net – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bekerja sama dengan Sekretariat ASEAN menggelar Forum Dialog Kebijakan Regional tentang Ekonomi Sirkular.

Acara dilaksanakan di Gedung Sekretariat ASEAN pada 25-26 Juli 2023 yang akan dihadiri oleh negara-negara anggota ASEAN. Serta pemangku kepentingan ASEAN Access (task force, national focal point dan network partner).

Kegiatan tersebut diharapkan mampu mempromosikan prinsip-prinsip ekonomi sirkuler di seluruh wilayah ASEAN.

Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Hanung Harimba Rachman mengatakan UMKM memainkan peran penting dalam perekonomian regional di wilayah ASEAN.

KemenKopUKM

“Terdapat lebih dari 70 juta UMKM di ASEAN. Namun tingkat ekspor rata-rata UMKM di ASEAN masih rendah, yaitu sekitar 18 persen,” ujar Hanung dalam siaran pers yang diterima Bogordaily.net.

Hanung menjelaskan, transisi hijau di negara tujuan ekspor ASEAN semakin menurunkan tingkat ekspor. Sebab, negara tujuan ekspor mulai memberlakukan regulasi ketat yang mencegah impor barang yang terkait dengan degradasi lingkungan.

“Maka dari itu, penting untuk memperkenalkan model bisnis yang ramah lingkungan antara lain dengan model ekonomi sirkular,” kata Hanung.

Menurut Hanung, ekonomi sirkular merupakan sistem ekonomi yang bertujuan untuk menghilangkan limbah dan memaksimalkan penggunaan sumber daya dengan menjaga siklus penggunaan, pemakaian kembali, dan regenerasi yang berkesinambungan.

KemenKopUKM

Ini mewakili pergeseran paradigma dari model linear tradisional “ambil-produksi-buang” menjadi pendekatan yang lebih berkelanjutan dan regeneratif.

“Pada intinya, ekonomi sirkular bertujuan untuk menciptakan sistem berkelanjutan di mana produk, material, dan sumber daya dirancang, diproduksi, dan dikelola. Dengan cara yang meminimalkan dampak lingkungan dan mendorong kemakmuran sosial dan ekonomi,” jelasnya.

Dengan menghadirkan para pembuat kebijakan, ahli, dan pemangku kepentingan kunci, forum ini tujuannya untuk meningkatkan kesesuaian dan keselarasan kebijakan. Hal ini guna menciptakan lingkungan yang mendukung implementasi ekonomi sirkular di wilayah ASEAN.

Adopsi prinsip-prinsip ekonomi sirkular yang berhasil di wilayah ASEAN memiliki potensi dampak transformasional.

Praktik ekonomi sirkular akan mengurangi jejak karbon, meminimalkan pembentukan limbah, dan melestarikan sumber daya alam, sehingga mengurangi degradasi lingkungan.

“Indonesia sebagai penyelenggara Forum Dialog Kebijakan Regional tentang Ekonomi Sirkular ini berharap inisiasi ini akan menjadi langkah maju dalam mewujudkan visi bersama untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif di wilayah ASEAN,” ungkap Hanung.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here