Bogordaily.net– Anggota DPRD Kota Bogor dari PAN, Achmad Rifki Alaydrus angkat bicara terkait rencana didiskualifikasi 297 data pendaftar PPDB oleh Dinas Pendidikan Kota Bogor.
Rifki menilai banyaknya pendaftar yang akan didiskualifikasi tersebut menjadi evaluasi bersama semua pemangku kepentingan di dunia pendidikan. Khususnya di Kota Bogor agar menjadi lebih baik lagi.
“Pemkot Bogor sebelum PPDB dimulai harus membentuk tim khusus atau gabungan seperti Disdik, Capil, aparat di wilayah (RT/RW). Tujuannya agar meminalisir data data yang fiktif atau tidak sesuai titik koordinat zona,” kata Kang Rifki sapaan akrabnya, Senin, 17 Juli 2023.
Baca Juga: Terima Aduan Masyarakat Terkait PPDB Zonasi di Kota Bogor, Ini Kata Rifki Alaydrus
Politisi Partai Amanat Nasional itu menyebut jumlah kelulusan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) tidak sebanding dengan jumlah SMP dan SMA sederajat di Kota Bogor. Ia pun berharap, tahun berikutnya akan ada penambahan sekolah ataupun jumlah penerimaan siswa setiap sekolah.
“Kita juga sudah beberapa kali bersurat, InsyaAllah tahun depan akan ada penambahan (dibangun) SMAN 11 di Bogor Selatan. Namun dalam kasus ini intinya, tahun depan penambahan rombongan belajar SMPN dan SMAN serta SMKN. Itu solusi yang memang mungkin sementara,” katanya lagi.
Rencananya, lanjut Rifki, untuk SMPN di Kota Bogor, direncanakan akan dibangun SMPN 21 yang satu atap di daerah Kencana dan penambahan dari SDN Duta Pakuan dijadikan SMP.
“Catatan PPDP 2022 yakni penambahan rombel juga dalam waktu dekat yang lebih memungkinkan,” tegasnya lagi.(Ibnu Galansa)