Bogordaily.net – Walikota Bogor Bima Arya berkeliling ke sekolah-sekolah untuk memastikan tidak ada pungutan liar (pungli).
Ia juga ingin memastikan mengenai kualitas pendidikan yang adil dan merata bagi seluruh warga Kota Bogor.
Walikota Bima Arya tidak hanya sekadar berbicara, tetapi juga turun tangan secara langsung.
Dengan penuh semangat, ia mengingatkan para guru untuk memberikan pendidikan yang tidak memberatkan.
Bima Arya menyampaikan hal itu saat melakukan kunjungan ke berbagai sekolah di wilayahnya, dengan tujuan utama: memeriksa dan memberantas praktik pungutan liar (pungli) yang merugikan para siswa dan orang tua.
Melibatkan Semua Pihak dalam Proses Pendidikan
Bima Arya juga mengambil langkah untuk menghentikan pungutan liar, dan terlibat secara langsung dalam berbicara dengan para siswa.
Kunjungannya ke berbagai sekolah memberikan peluang baginya untuk berdialog dengan para siswa.
Memberikan mereka rasa percaya diri untuk melaporkan setiap praktik yang dirasa merugikan.
Bima menekankan pentingnya pendidikan yang tanpa beban ekstra dan memastikan bahwa ketika para siswa atau orang tua merasa tertekan oleh pungutan sekolah, pintu komunikasinya tetap terbuka.
“Kalau ada biaya yang memberatkan silahkan lapor ke saa,” kata Bima Arya dihadapan para siswa seperti yang diunggah dalam instagram pribadinya.
Tindakan Konkrit: Aplikasi Sibadra dan Nomor Aduan Khusus
Tidak hanya bergantung pada kunjungan-kunjungan langsung, Walikota Bima Arya juga telah memperkenalkan solusi teknologi modern untuk memerangi pungutan liar.
Aplikasi Sibadra menjadi sarana bagi siapa pun yang mendengar atau melihat praktik pungli di sekolah untuk melaporkannya.
Selain itu, ia juga telah menyiapkan nomor khusus yang dapat dihubungi melalui WhatsApp: 0852-1845-1813.
Melalui nomor ini, korban atau saksi pungli dapat dengan mudah melaporkan insiden dan memulai proses peninjauan lebih lanjut.
“Atau bisa lapor ke si Badra,” kata Bima
Perlindungan Identitas dan Komitmen Transparansi
Bima Arya telah menggaransi bahwa identitas pelapor akan dirahasiakan.
Hal itu untuk memastikan bahwa mereka yang melaporkan praktik pungutan liar tidak akan menghadapi risiko.
Dia juga menekankan bahwa semua pelapor berhak melaporkan praktik pungutan liar, bukan hanya siswa dan orang tua, tetapi juga para guru.
Pendekatan ini menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan yang beradab dan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran.
Menuju Pendidikan Tanpa Beban
Dengan pendekatan yang tegas dan proaktif, Walikota Bima Arya telah memberikan pesan yang kuat.
Bahwa pendidikan bukanlah jual beli, dan tidak boleh ada yang terbebani oleh pungutan liar.
Langkah-langkah konkret yang telah dia ambil dan sistem pelaporan yang mudah diakses menunjukkan tekadnya untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang setara dan adil bagi semua warga Bogor.
Dengan bersama-sama menghilangkan budaya pragmatisme dan menekankan pentingnya nilai-nilai pendidikan yang lebih mulia.
Sehingga dapat merangkul masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang.***