Bogordaily.net– DPC Syarikat Islam Kota Bogor berupaya menggerakan ekonomi keluarga, salah satunya melalui pelatihan kewirausahaan ekonomi ultra mikro.
Syarikat Islam terus melakukan dakwah ekonomi yang menjadi visi perjuangannya. Dalam mewujudkan dakwah ekonomi, Syarikat Islam masuk program penguatan ekonomi keluarga.
Bentuk program untuk memperkuat ekonomi keluarga bekerja sama dengan Permodalan Nasional Madani (PNM). Program ini merupakan bagian dari komitmen Syarikat Islam dalam dakwah ekonomi.
Kegiatan dilaksanakan di Perumda Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor. Peserta Pelatihan Kewirausahaan ekonomi ultra mikro diikuti oleh seratus ibu-ibu.
Pembukaan Pelatihan Kewirausahaan dihadiri Ketua Pimpinan Cabang Syarikat Islam (SI) Kota Bogor Subhan Murtadla serta Wakil Ketua Pimpinan Cabang SI Kota Bogor Ruli Indrawan.
Hadir pula Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Pakuan Jaya Muzakkir. Ketua Yayasan Trilogi Cokroaminoto, Fajari Arya Sugiarto, Ketua Dewan Pembina Gerakan Tani SI, Anggota DPRD Kota Bogor, PC Wanita Syarikat Islam, PC SEMMI Kota Bogor dan dari PNM Turmudzi sebagai Koordinator Wilayah Bogor.
Tujuan Pelatihan Kewirausahaan
Ketua Pimpinan Cabang Syarikat Islam (SI) Kota Bogor Subhan Murtadla mengatakan pelatihan kewirausahaan dilakukan sebagai penguatan manajemen dalam pengelolaan usaha. Serta bagian dari motivasi peserta dalam peningkatan usaha.
“Peserta pelatihan kewirausahaan ini yang sudah mendapatkan permodalan usaha dari PNM dan usahanya sudah berjalan. Kegiatan usaha ibu-ibu, sebagai penopang ekonomi keluarga,” ujar Subhan.
Dalam pelaksanaanya, peserta pelatihan kewirausahaan dibekali manajemen usaha. Kemudian juga dilakukan pendampingan serfikasi produk halal.
Subhan Murtadla yang juga menjabat sebagai Komisioner Baznas Kota Bogor menambahkan, jumlah nasabah PNM saat ini ada 50 ribu. Dan tersebar di 6 kecamatan di Kota Bogor.
“Pelatihan kewirausahaan dilaksanakan di Kecamatan Bogor Tengah. Pelatihan ini dibuat dua sesi, pagi 50 orang peserta dan siangnya 50 orang peserta,” jelasnya.
Sementara itu fasilitator dan instruktur pelatihan didominasi oleh kaum milenial dari Institut Saudagar Indonesia, Wanita Syarikat Islam dan Wanita PERISAI.***