Sunday, 11 May 2025
HomeNasionalKemenKopUKM Tekankan Pentingnya Alternatif Pembiayaan UMKM

KemenKopUKM Tekankan Pentingnya Alternatif Pembiayaan UMKM

Bogordaily.net – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menekankan pentingnya solusi pembiayaan alternatif untuk mendorong naik kelas yang disampaikan dalam APEC SME Working Group (SMEWG) Meeting ke-56 di Seattle, Amerika Serikat (AS).

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesmenKopUKM) Arif Rahman Hakim yang juga Ketua Delegasi RI, dan turut didampingi oleh Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Henra Saragih selaku Wakil Ketua Delegasi, pada sharing season dengan tema Access to Finance and Alternative Financial Solutions.

SeskemenKopUKM Arif menambahkan, sebagaimana di sebagian besar negara lain, mendominasi sistem usaha di Indonesia bahkan menjadi tulang punggung perekonomian bangsa.

berkontribusi besar terhadap perekonomian bangsa Indonesia dengan sumbangsih mencapai 60,5 persen terhadap PDB nasional, 99,9 persen dari unit usahaa, hingga berkontribusi sebesar 15,6 persen terhadap ekspor non migas,” ujar SesmenKopUKM Arif Rahan Hakim dalam keterangan resminya, di Jakarta, Kamis, 24 Agustus 2023.

Namun demikian, dengan kontribusinya yang besar terhadap perekonomian, Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan.

Baca juga : Nonton Anime Okashi na Tensei Episode 9 Subtitle Indonesia Cek di Sini

Rasio Kredit

Dari sisi pembiayaan dan investasi, Arif mengatakan rasio kredit tergolong masih rendah dan baru ditargetkan mencapai 30 persen pada tahun 2024.

“Hingga tahun 2022, rasio kredit terhadap total kredit perbankan masih stagnan di rasio 21,41 persen dengan nilai kredit sebesar Rp1,424 triliun dari total nilai kredit perbankan sebesar Rp6,497 triliun,” kata Arif.

Oleh sebab itu, untuk mengatasi tantangan pembiayaan dan Investasi di Indonesia, KemenKopUKM menerapkan berbagai langkah strategis guna meningkatkan akses pembiayaan bagi Indonesia.

Mulai dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR), akses pembiayaan melalui PNM Mekaar atau Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera dan unit layanan PNM Mikro, hingga mendorong untuk memasuki platform Peer-to-Peer-Lending (P2PL) dan Securities-Crowd-Funding (SCF).

“KemenKopUKM sebagai leading sector dalam pengembangan UMKM di Indonesia mendorong UMKM untuk meningkatkan literasi keuangan dan masuk ke dalam platform P2PL dan SCF untuk mendapatkan pembiayaan yang mudah dan memadai, tidak hanya melalui produk pembiayaan perbankan tetapi juga melalui Fintech (Financial Technology) dengan persyaratan yang tidak ketat sesuai perbankan,” kata Arif.

Arif juga mamaparkan, pihaknya memiliki program lain untuk mendukung solusi keuangan alternatif bagi UMKM, yakni S-Kopi sebuah platform digital yang menyediakan informasi terkait pembiayaan dan investasi UMKM, serta menghubungkan UMKM dengan lembaga jasa keuangan dan penyedia layanan penilaian kredit.

Dengan adanya S-Kopi, kata Arif, diharapkan platform ini dapat menjadi Marketplace Pembiayaan UMKM yang memungkinkan UMKM lebih mudah mengakses pembiayaan sesuai kebutuhan.

Lebih dari itu S-Kopi juga didesain menjadi e-commerce bagi UMKM untuk mempromosikan produknya dan terhubung dengan toko-toko UMKM di marketplace seperti Shopee, Tokopedia, dan lainnya

Perempuan dalam Pertumbuhan Ekonomi

Pada sharing season dengan tema Women-owned Business and Entrepreneurship, SesmenKopUKM Arif Rahman Hakim menjelaskan terkait peran penting perempuan dalam pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan data statistik, jumlah UMKM perempuan saat ini mencapai 64,5 persen dari total pelaku UMKM yang ada, dan UMKM perempuan menyumbang 61 persen terhadap PDB Indonesia dan menyerap 97 persen pasar tenaga kerja.

“Hal ini menggambarkan bahwa peran UMKM perempuan sangat besar bagi perekonomian Indonesia. Perempuan telah memberikan kontribusi pada bisnis keluarga, dan menjadi aspek penting dalam mendukung pembangunan ekonomi,” kata Arif.

Arif juga menambahkan, pengarusutamaan gender dalam kebijakan dan program untuk mendorong inklusivitas gender dan memantau partisipasi perempuan, dalam program pembangunan dinyatakan sebagai prioritas dalam Program Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020−2024 bangsa Indonesia.

Baca juga : Rizz Artinya Apa? Istilah yang Viral di Tiktok

“Kami diarahkan pada upaya berkelanjutan untuk mencapai kesetaraan gender sejalan dengan isu-isu prioritas, dan yang terpenting adalah pemberdayaan perempuan melalui kewirausahaan. Salah satunya melalui Perpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional yang memberikan definisi yang jelas tentang perempuan yang menjalankan usaha,” kata Arif.

“Peraturan tersebut memasukkan pengusaha perempuan dalam kategori wirausaha tematik, bersama dengan kategori lainnya. Khusus untuk kewirausahaan perempuan, tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kontribusi perempuan terhadap pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan sosial,” kata Arif.

Sebagai informasi, pada penyelenggaraan 57th yang akan dihelat tahun depan, KemenKopUKM siap menjadi tuan rumah, sekaligus turut mengundang para Pejabat Tinggi Kementerian/Lembaga yang membidangi UKM dari seluruh ekonomi APEC untuk hadir dan berpartisipasi.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here