Sunday, 1 October 2023
HomeKota BogorMahasiswa KKN UPI Sosialisasi Anti Kekerasan Seksual pada Anak 

Mahasiswa KKN UPI Sosialisasi Anti Kekerasan Seksual pada Anak 

Bogordaily.net – Mahasiswa Kelompok Kerja Nyata (KKN) tahun 2023 di wilayah Pamoyanan Bogor melakukan sosialisasi Anti Kekerasan Seksual pada Anak di dua sekolah dasar, yaitu SDN Pamoyanan 2, 9 Agustus dan SDN Pabuaran, 11 Agustus 2023.

Sosialisasi ini merujuk pada maraknya kasus kekerasan seksual pada anak menjadi salah satu kekhawatiran masyarakat Indonesia saat ini.

Berdasarkan data real time dari laman resmi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) per 1 Januari 2023 sampai saat ini terdapat 9.584 kasus kekerasan di seluruh Indonesia.

Usia Korban Kekerasan Seksual

Baca juga : Nonton Anime Okashi na Tensei Episode 9 Subtitle Indonesia Cek di Sini

Berdasarkan kelompok usia, korban yang masih anak-anak (seseorang yang belum berusia 18 tahun termasuk yang masih dalam kandungan) berjumlah setidaknya 5.510 jiwa yang didominasi oleh perempuan sebanyak 80% dan laki-laki sebanyak 20%.

Korban yang masuk dalam status usia anak membutuhkan bantuan dan perlindungan dari orang dewasa untuk mencegah dan menangani masalah kekerasan seksual ini. Namun sayangnya, orang dewasa yang dipercayai tidak dapat sepenuhnya menjaga kepercayaan anak dan bahkan menjadi pelaku kekerasan seksual pada anak.

Tercatat ada 17,2% pelaku kelompok usia 18 – 24, 47,0% pelaku kelompok usia 25 – 44, 15,3% pelaku kelompok usia 45 – 59, 3,1% pelaku kelompok usia 60+, dan sisanya berasal dari kelompok usia anak.

Bahkan berdasarkan data dari PPPA ini, tidak menutup kemungkinan pelaku juga berasal dari kelompok usia anak.

Dengan begitu banyaknya kemungkinan pelaku dan juga korban, maka setiap jiwa khususnya anak-anak memerlukan pengetahuan tentang kekerasan seksual sebagai upaya untuk melindungi diri.

Upaya mahasiswa Kelompok Kerja Nyata (KKN) tahun 2023  melaksanakan kegiatan sosialisasi di dua sekolah dasar, yaitu SDN Pamoyanan 2 dan SDN Pabuaran yang dilakukan dengan dua metode yang berbeda dengan menyesuaikan lingkungan sekolah.

Sosialisasi di SDN Pamoyanan 2 dilakukan dengan metode ceramah yang dilakukan oleh Muhammad Alif Hibrizi, Eka Yuliani, Salsa Dwi Anggita, dan Gadies Nathania Salsabila Samosir.

Sedangkan, sosialisasi di SDN Pabuaran dilakukan melalui metode mini drama yang dilakukan oleh Abi Rafdi Hadyanto, Eka Yuliani, Muhammad Alif Hibrizi, Nur Anbiya Muharani, dan Seno Aji Wicaksono. Naskah mini drama dibuat oleh Ghera Satya Bahari, Rayzel Elfrieda Hazla, dan Salsa Dwi Anggita, serta operator Annisa Muti'ah Dzukuwah.

Kegiatan Mini Drama

Sosialisasi di SDN Pabuaran dilakukan melalui metode mini drama. (Eka Yuliani/Bogordaily.net)

Mini drama membahas kekerasan seksual secara verbal dan cara penanganannya sebagai bentuk pembelajaran bagi para siswa untuk mengetahui apa yang harus dilakukan apabila dihadapkan pada situasi tersebut.

Selain mini drama dan ceramah, penyampaian materi juga dilakukan menggunakan lagu “Sentuhan Boleh dan Tidak Boleh” yang disampaikan oleh Salsa Dwi Anggita agar siswa mengetahui bagian-bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain.

Selain itu, mahasiswa juga membuat X Banner terkait cara melindungi diri yang dijelaskan oleh Anindya Maheswari kepada siswa-siswi SDN Pabuaran.

Baca juga : Rizz Artinya Apa? Istilah yang Viral di Tiktok

Melalui kegiatan sosialisasi ini diharapkan tingkat kesadaran mengenai isu kekerasan seksual yang bisa saja terjadi kapanpun dan dimanapun, khususnya di wilayah Pamoyanan, dapat meningkat.

Sehingga menurun juga angka kasus kekerasan seksual pada anak. Kepala sekolah SDN Pabuaran menyambut baik kegiatan sosialisasi ini.

“Kami pihak sekolah mendukung penuh kegiatan sosialisasi ini karena memang kekerasan seksual pada anak marak terjadi akhir-akhir ini dan dibutuhkan upaya pencegahan dalam mengatasi masalah tersebut,” ujarnya.(Nur Anbiya Muharani dan Eka Yuliani)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here