Bogordaily.net – Panglima Pajaji Berasal dari Mana? Namanya kini jadi perhatian publik setelah videonya viral menantang Panglima Jilah.
Dalam video yang menjadi viral dan diunggah oleh akun Instagram @kamidayakkalbar.
Panglima Pajaji Berasal dari Mana?
Panglima Pajaji, seorang tokoh penting dari Kalimantan, mengungkapkan pandangannya yang kontras dengan apa yang telah diutarakan oleh Panglima Jilah.
Video ini menyebar dengan cepat dan menciptakan kegemparan di kalangan masyarakat.
Pendapat Panglima Jilah Mengenai IKN
Beberapa waktu sebelumnya, Panglima Jilah, juga seorang tokoh Dayak, melaporkan Rocky Gerung ke Bareskrim terkait kasus dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan proyek pembangunan IKN.
Ia berargumen bahwa proyek ini adalah kebanggaan bagi masyarakat Kalimantan, sehingga dirinya merasa tersinggung oleh komentar Rocky Gerung.
Pandangan Panglima Pajaji tentang IKN dan Kebebasan Berpendapat
Namun, Panglima Pajaji memberikan pandangan yang berbeda dalam video tersebut.
Ia dengan tegas menyatakan bahwa pembangunan IKN belum mencapai tahap final, dan menekankan hak setiap warga Indonesia untuk menyampaikan pendapatnya dalam negara demokrasi.
“Panglima Jilah, Anda mengatakan IKN sudah final, padahal belum. Ingat, ini negara demokrasi di mana setiap orang memiliki hak untuk berpendapat,” tegas Panglima Pajaji.
Teguran Panglima Pajaji
Panglima Pajaji tampak jelas kesal terhadap pernyataan Panglima Jilah yang dianggapnya meredam suara masyarakat lain.
Ia menyampaikan pesan yang kuat.
“Jangan mencoba mengintimidasi atau mengancam saya. Saya tak akan takut. Jika Anda yakin kemampuan Anda, hadapi saya di mana saja.”
Perbedaan Pandangan
Panglima Pajaji juga mengekspresikan ketidaksetujuannya terhadap pandangan Panglima Jilah.
Ia percaya bahwa banyak masyarakat Dayak yang telah merasakan ketidakadilan dan intimidasi selama bertahun-tahun setelah Indonesia merdeka.
Menurutnya, Panglima Jilah seharusnya menolak proyek IKN yang dinilai kontroversial.
Meskipun Panglima Pajaji menghormati Panglima Jilah, ia menyayangkan tindakan dan pendapat yang diambil oleh rekan sesama Dayak tersebut.***