Bogordaily.net – Pawang ular tewas dipatuk ular kobra di Sumedang viral dan heboh.
Pawang itu dikenal dengan sebutan Bah Kobra. Lantas seperti apa profil Bah Kobra?
Tewas saat Atraksi HUT RI yang ke-78
Pada perayaan HUT RI yang ke-78 di Sumedang, seorang pawang ular yang dikenal dengan sebutan Bah Kobra atau Rosandi.
Ia tewas saat menjalankan atraksi berbahaya dengan ular kobra. Atraksi ini ternyata berujung maut dan mengubah suasana perayaan menjadi mencekam.
Profil Bah KobraÂ
Bah Kobra dikenal ahli dalam pertunjukan seni ular. Ia adalah seniman serba bisa asal Desa Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Bah Kobra juga merupakan tokoh budaya dari Cisarua sebab dia bisa berbagai macam seni.
Mulai Ketuk Tilu, Calung, Kuda Renggong, Debus, dan seni lainnya.
Tak hanya itu, Bah Kobra merupakan sosok yang berjiwa sosial tinggi. Di antaranya yakni aksi heroiknya saat pandemi Corona yang lalu.
Saat pandemi kan orang pada takut kalau ada yang terkena COVID atau kalau mau menguburkan orang yang meninggal.
Tapi Bah Kobra ini sangat berani membantu siapa saja saat itu.
Detik-detik Tragedi Pawang Ular Tewas Dipatuk Ular KobraÂ
Dalam video yang tersebar, terlihat Bah Kobra melakukan atraksi dengan seekor ular kobra besar.
Tanpa banyak bicara, dia berdiri menghadapi ular tersebut, memberikan salam kepada penonton, dan kemudian mengakhiri pertunjukannya.
Namun, seketika itu juga, dia tiba-tiba dipatuk oleh ular tersebut. Bah Kobra berjuang merasakan sesak napas dan akhirnya meninggal dunia di tempat.
Kobra yang Mematikan
Ular yang digunakan dalam atraksi tersebut merupakan ular liar yang baru saja ditangkap dari kawasan Kecamatan Cisarua.
Jenis ular Kobra ini memiliki ukuran yang besar, dengan panjang mencapai 3,5 meter dan berat sekitar 8 kilogram.
Meskipun sempat menampilkan beberapa pertunjukan sebelum kejadian tragis itu. Bah Kobra tidak dapat menghindari gigitan mematikan dari ular tersebut.
Dikutip dari Grid.id Andrian Saputra, Ketua Paguyuban Seni Cisarua, mengungkapkan bahwa Bah Kobra sangat minim bicara.
Dan setelah pertunjukan, dia langsung berpamitan serta menuju puskesmas.
Meskipun kejadian ini mengguncangkan, puskesmas sedang tutup karena ada pertunjukan seni Islami di Kantor Kecamatan Cisarua.
Sehingga tidak banyak perhatian tercurah pada tragedi yang menimpa Bah Kobra.
Dalam waktu singkat setelah dipatuk, Bah Kobra dilarikan ke RSUD Sumedang. Namun nyawanya tidak dapat tertolong dan dia dinyatakan meninggal dunia.
Jenazahnya dimakamkan di TPU Desa Cisarua, mengakhiri perjalanan tragis sang pawang ular yang berakhir di tengah atraksi yang seharusnya meriah.***