Wednesday, 8 May 2024
HomeEkonomi2 Tahun Kinerja Holding Ultra Mikro BRI, Pegadaian, dan PNM: Luar Biasa

2 Tahun Kinerja Holding Ultra Mikro BRI, Pegadaian, dan PNM: Luar Biasa

Bogordaily.net– Dua tahun sudah terdiri dari , Pegadaian, dan PNM melayani nasabah. Dalam kurun waktu 2 tahun tersebut, kinerja Holding Ultra Mikro luar biasa.

Dalam waktu yang relatif singkat yakni dua tahun, kehadiran Holding Ultra Mikro (UMi) mencatatkan kinerja yang luar biasa.

Holding yang terdiri dari 3 entitas yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau sebagai induk holding, PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani, berhasil memacu inklusi dan literasi keuangan khususnya bagi pelaku usaha segmen terkecil yaitu ultra mikro.

Holding UMi lahir pada 13 September 2021. Tujuan Holding UMi yakni untuk mewujudkan layanan keuangan yang lengkap, terintegrasi, dan memenuhi kebutuhan pelaku usaha di segmen ultra mikro. Selain itu, menjadi sumber pertumbuhan baru sebagai induk holding.

Kinerja positif Holding UMi ditunjukkan dari capaiannya yang telah berhasil mengintegrasikan lebih dari 36 juta nasabah peminjam atau Debitur, atau bertumbuh sekitar 10,4% secara tahunan (year on year/yoy).

Pada periode tersebut, total outstanding pembiayaan ekosistem UMi telah mencapai Rp577,9 triliun, bertumbuh 11,4% secara yoy.

Kinerja tersebut didukung oleh 1.013 unit co-location atau kantor yang dipakai secara bersama oleh ketiga entitas di dalam holding.

Tingkatkan Talenta Wirausaha

Terkait keberhasilan Holding UMi tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan cakupan pemberdayaan program pemerintah tersebut sangat luas.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah meningkatkan talenta serta kemampuan wirausaha perempuan melalui program group lending PNM Mekaar.

Menurut Erick Thohir, hal ini merupakan wujud keberhasilan yang membawa banyak harapan. Terlebih ketika berbicara mengenai inklusi keuangan.

“Maka dari itu kita harus lebih memastikan program-program inklusif yang mendorong UMKM untuk naik kelas dapat berjalan secara berkelanjutan,” jelasnya.

Sebab kata Erick Thohir, dari UMKM sebagai tulang punggung perkembangan rakyat jugalah dapat diatasi berbagai persoalan hingga memastikan masa depan Indonesia yang merdeka, berdaulat.

Sementara itu Direktur Utama Sunarso mengatakan Holding UMi merupakan sumber pertumbuhan yang sangat memadai. Sebab, sumber pertumbuhan mengarah ke segmen yang lebih bawah.

“Di bawah itu yang kita sebut ultra mikro, masih melimpah sumber pertumbuhannya. Yang penting kita bisa mengelolanya dengan tepat,” kata Sunarso.

Maka menurut Sunarso strategi untuk tumbuh itu adalah yang existing dinaik kelaskan, kemudian mencari sumber pertumbuhan baru dan go smaller.  Selain itu tenornya juga lebih pendek-pendek, go shorter.

“Prosesnya kita digitalkan, lebih cepat, go faster. Dan kemudian insyaAllah nanti semuanya kita orkestrasi dalam suatu kebijakan, suatu strategi yang masif menghasilkan go cheaper. Jadi setelah kecil-kecil banyak, mudah, cepat, dan murah,” jelas Sunarso.

Langkah Strategis

Pencapaian tersebut bukan sekadar angka. Hal itu seiring dengan langkah strategis mengubah model bisnis dengan semakin mengedepankan aspek pemberdayaan.

Dengan demikian, menurut Sunarso, akan lebih memudahkan akselerasi pelaku usaha untuk naik kelas melalui ekosistem ultra mikro.

AIPF BRI
Direktur Utama Sunarso dalam ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023. (Foto: Dok. )

Capaian kinerja tersebut menurutnya membuktikan akses layanan jasa keuangan yang lebih mudah bagi para pelaku usaha di segmen terkecil, yang selama ini kesulitan mengakses permodalan.

“Alasan utama mem-propose Holding Ultra Mikro ini adalah ada 26 juta pelaku usaha mikro dan ultra mikro yang belum bisa mengakses layanan lembaga keuangan formal,” imbuhnya.

Ia menjelaskan sekitar 7 juta masih mengakses pinjaman dari saudara jika membutuhkan pembiayaan. Llu sekitar 5 juta pelaku usaha masih dalam cengkeraman rentenir dan sisanya 14 juta belum terlayani sama sekali.

“Oleh karena itu, dengan integrasi melalui Holding Ultra Mikro, kami membukakan akses yang lebih mudah lagi,” tegasnya.

Pencapaian kinerja tersebut, didorong oleh Holding UMi yang melibatkan sekitar 76.800 relationship manager untuk semakin mendekatkan diri dengan masyarakat.

Ujung tombak Holding Umi tersebut menurut Sunarso dilengkapi dengan teknologi yang semakin memperkuat dan mengefisienkan business process.

Selain itu, kesuksesan Holding UMi pun tak terlepas dari usulan nasabah yang menjadi pertimbangan dalam melaksanakan kebijakan.

“Itulah konsep inklusi, maka pelaku usaha akan lebih pede, lebih merasa nyaman untuk menumbuhkan usahanya dengan tambahan-tambahan layanan. Betapa pemberdayaan itu mengakselerasi UMKM naik kelas,” jelasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here