Friday, 29 September 2023
HomeEkonomiBRI Dukung AIPF 2023, Tingkatkan Pembiayaan dan Pemberdayaan UMKM Naik Kelas

BRI Dukung AIPF 2023, Tingkatkan Pembiayaan dan Pemberdayaan UMKM Naik Kelas

Bogordaily.net mendukung pelaksanaan AIPF 2023. Salah satunya dengan berupaya meningkatkan pembiayaan dan pemberdayaan UMKM naik kelas.

Pelaksanaan flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) 5 – 6 September 2023 di Jakarta mendatang akan membahas isu prioritas. Di antaranya pembiayaan berkelanjutan atau sustainable finance di Indonesia.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau merupakan perbankan terbesar di Indonesia. fokus meningkatkan penyaluran pembiayaan di segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Khususnya segmen mikro dan membangun pembiayaan berkelanjutan melalui pemberdayaan dan metode UMKM Naik Kelas.

Direktur Utama Sunarso mengatakan pihaknya terus mendorong penyaluran kredit UMKM. Hingga akhir Triwulan II 2023, menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp1.202,13 triliun dengan penopang utama pertumbuhan yakni pada segmen mikro yang tumbuh 11,41% yoy.

Direktur Utama Sunarso. (Foto: Dok. /Bogordaily.net)

Penyaluran kredit mikro yang tumbuh double digit membuat proporsi kredit UMKM juga terus meningkat. Hal ini menjadikan pertama kalinya kredit UMKM menembus di atas Rp1.000 triliun, dan berkomitmen untuk terus meningkatkan porsi kredit UMKM mencapai 85% pada 2024.

Sunarso menyebut hngga Juni 2023, porsi kredit UMKM mencapai 84,48% dari total kredit BRI.

“Atau kalau dihitung nilainya, total nilai kredit kepada UMKM mencapai Rp1.015,54 triliun, merupakan kredit yang benar-benar difokuskan kepada UMKM,” jelas Sunarso.

Program Pemberdayaan BRI

Selain memberikan akses pembiayaan kepada segmen UMKM, BRI juga melakukan program pemberdayaan. Di antaranya adalah Desa Brilian, program Klasterku Hidupku, dan program pelatihan di Rumah BUMN. Tujuannya mendorong para pelaku UMKM tersebut agar naik kelas dari sisi pengembangan usaha.

Sunarso mencontohkan pihaknya telah memiliki program Desa BRILian. Yang mana hingga akhir BRI telah memberdayakan 2.449 desa binaan di seluruh Indonesia.

Desa-desa tersebut mendapatkan berbagai pelatihan dari BRI diantaranya manajemen keuangan, literasi digital, kewirausahaan. Lalu komunikasi dan lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan kapabilitas perangkat desa, pengurus BUMDes dan pelaku UMKM di desa.

“Kemudian kemampuan mereka untuk komunikasi, memasarkan produk-produknya, mengakses informasi. Dan juga mereka juga mendapat pendidikan atau penelitian, pengetahuan, wawasan untuk bagaimana mengelola bisnisnya secara sustainable dari dua aspek. Sustainable artinya keberlanjutan usahanya sendiri,” jelas Sunarso.

Di sisi lain, untuk program klasterku hidupku, saat ini BRI telah memberdayakan 17.418 klaster usaha di seluruh Indonesia. Dan klaster-klaster ini setidaknya telah mendapatkan 1.155 pelatihan dan literasi serta 372 bantuan sarana prasarana produktif.

Selanjutnya program Rumah BUMN. BRI telah memiliki 54 Rumah BUMN, yang menaungi lebih dari 400 ribu pelaku UMKM dan telah melaksanakan lebih dari 10 ribu pelatihan.

Sunarso berharap penerapan prinsip-prinsip sustainable banking yang dilakukan BRI dapat mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Serta dapat berkontribusi dalam mewujudkan visi perusahaan menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion di tahun 2025.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here