Bogordaily.net – Rombongan Komisi V DPR RI meninjau lokasi Jembatan Cikereteg, Kamis 14 September 2023.
Setelah meninjau dan mendengarkan pemaparan berbagai pihak berwenang, Komisi V DPR RI pun menegaskan proyek pekerjaan Jembatan Cikereteg rampung akhir Oktober 2023 dan bisa dilintasi semua jenis kendaraan secara normal.
Kunjungan kerja secara spesifik ini dihadiri Wakil Ketua Komisi V DPR RI Roberth Rouw beserta para anggota, Anggota Komisi V DPR RI asal Kabupaten Bogor Mulyadi, Bupati Bogor Iwan Setiawan, Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Hubungan Antar Lembaga K.M. Arsyad, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogor Tuti Alawiyah, Plt. Direktur Sungai dan Pantai Ditjen SDA Muhammad Adek Rizaldi, Direktur Preservasi Jembatan dan Jalan Wilayah I Ditjen Bina Marga Nyoman, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Ditjen SDA Heri Mulyono, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta-Jawa Barat Ditjen Bina Marga Brawijaya, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa II Ditjen Perumahan Kiagoos Egie Ismail, Kepala Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi Wilayah Jabar Eddy Irwanto, sejumlah Kepala Dinas terkait dari Pemkab Bogor, Vice President Divisi Operasi 3 PT Brantas Abipraya, jajaran Satlantas Polres Bogor, Camat Ciawi Sutisna, Camat Caringin Endi Rismawan, Kapolsek Ciawi Kompol Agus Hidayat, beserta jajaran Koramil dan Satpol PP Ciawi-Caringin.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Roberth Rouw, mengatakan kunker spesifik ini guna mendorong percepatan proyek perbaikan Jembatan Cikereteg pascalongsor serta ingin menginventarisir segala kebutuhan dan permasalahannya.
“Dari hasil kunjungan ini, kami mengapresiasi kerja teman-teman PUPR yang begitu tanggap dan respons dalam memberikan pelayanan penanganan kerusakan jembatan ini dan kebutuhan masyarakat Kabupaten Bogor dan Sukabumi. Kami lihat progressnya sangat cepat, hanya delapan bulan. Kami yakin Oktober 2023 bisa selesai,” kata Roberth.
Roberth mengemukakan bahwa selesainya Jembatan Cikereteg berdampak besar terhadap mobilitas masyarakat, pemerataan dan peningkatan ekonomi masyarakat. “Meski masih ada Tol Bocimi, tetapi masyarakat kalangan menengah bawah sangat terdampak karena tidak bisa melalui jalan tol,” ujarnya.
Diketahui, proyek pekerjaan Jembatan Cikereteg yang dilaksanakan oleh PT Brantas Abipraya ini dibiayai APBN senilai Rp56,9 miliar (pekerjaan fisik) dan Rp21 miliar untuk pembebasan 17 bidang tanah.
Komisi V pun memafhumi jika dalam pelaksanaannya mengalami beberapa kali addedum sebab pekerjaan adalah penanganan bencana yang tidak direncanakan sebelumnya.
Anggota Komisi V asal Kabupaten Bogor, Mulyadi, menambahkan pihaknya ingin memastikan progress pembangunan Jembatan Cikereteg sesuai dengan rencana dan on-time guna meningkatkan produktivitas dan aktivitas masyarakat.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Hubungan Antar Lembaga, K.M. Arsyad, mengatakan, dengan adanya kunjungan Komisi V DPR RI diharapkan secara bersama dapat melakukan pengawalan dan percepatan pekerjaan. “Kami schedul-kan Jembatan Cikereteg selesai Oktober,” katanya.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat Ditjen Bina Marga, Brawijaya, ikut menegaskan bahwa sesuai jadwal Jembatan Cikereteg bisa difungsikan pada Oktober 2023.
“Jembatan ini lebarnya 14 meter terbagi dua sisi masing-masing 7 meter. Termasuk ada trotoar untuk pejalan kaki,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Bogor, Iwan Setiawan, mengapresiasi atas respons cepat Kementerian PUPR termasuk dukungan dan pengawalan Komisi V DPR RI.
Berdasarkan kronologis, Jembatan Cikereteg ini mulai didera longsor pada 5 Desember 2022, pada 15 Februari 2023 longsor mulai menggerus badan Jalan Raya Ciawi-Benda (Mayjen HE Edi Sukma), 24 Februari 2023 mulai menggerus setengah badan jalan dan memicu kemacetan parah, 27 Februari 2023 lalu linats mulai ditutup, 21 Mei 2023 dibangun jembatan bailey, dan 24 Juli 2023 dimulai proyek pembangunan jembatan secara intensif.***
(Acep Mulyana)