Monday, 25 November 2024
HomeOtomotifJatuh Cintan ke Indonesia, Luis Leeds Mendarat di Tanah Air

Jatuh Cintan ke Indonesia, Luis Leeds Mendarat di Tanah Air

Bogordaily.net – Mengisi liburan terakhirnya di Bogor, Luis Leeds pembalap  Go-cart F3 Melbourne, keturunan Ngawi, berkesempatan merasakan suasana berbeda dari Indonesia dibanding dengan negara asalnya. 

Kedapa kerabatnya Rina, Berulang kali ia lontarkan keinginannya untuk berlaga di F1, mewakili Indonesia. 

Pria berambut ikal ini, ingin berlaga membawa nama Indonesia di kancah dunia otomotif. 

Saat di meja makan, muncul. Ide yang menggembirakan yaitu menjalani Go-cart. 

Mendengar itu Luise antusias. Dalam sejurus Rina, melakukan komunikasi ke sejumlah koleganya. Mencari tahu di mana lokasi sirkuit Go-cart. 

Dari informasi yang diteriman. Terdapat tiga tempat yang layang dikunjungi. Tanpa celingak celinguk, Kami berbeda ke’TKP’. 

Seperti belum jodoh. Semua tempat yang didatangi, saat itu jadwalnya hanya untuk motor. 

“Jadi ngak bisa bu, kalau gocrda,” Singkat saja. 

Terus berupaya mengali informas tentangi di mana tempat bermain Go-Cart. Akhirnya Tuhan pun menjawab. 

Lokasinya di  Lamtoro Karting Harves City, Jalan Alternatif Cibubur. Panjang lintasan kurang lebih 450 meter persegi. 

Operator lapangan Surya, menjelaskan  lintasan memiliki empat tikungan tajam. Dari ke empat itu yang dianggap paling berbahaya, adalah tikungan ke dua yang berbelok ke Kanan.

Langsung tancap gas, 17 putaran begitu singkat disudahi Luise. 

Usai menjajal lintasan, kepada bogordaily.net, Luise menyampaikan pendapatnya. 

Menurut pembalap yang debut pertamanya dimulai pada 2015, Permukaan lintasan teras licin, dan seluruh permukaan traknya terkesan kosong, akibatnya permukaan lintasan dengan dengan roda sangat mepet. 

Tidak hanya itu, dari tempat duduk penonton, terlihat penampakan sebuah tikungan tajam, yang berkelok ke kanan di trak Lamtoro Karting Harvest. Tikungan itu bisa dibilang sebagai lintasan yang paling sulit dan berbahaya sat dilalui. 

Lingkaran nyaris mencapai 360 derajat. Tentu saja putarannya bisa mengundang maut,  sangat berbahaya. 

Tikungan itu seolah jadi lokasi pavorit malaikat maut, saat mengintai siapa saja pembalap yang lengah saat mengemudi

Berkat rentetan pengalaman mengikuti serangkayan kejuaraan di Formula 3, kemampuan Luise tekusha diragukan. 

Melaju dalam kecepatan tinggi mengendarai mobil super cepat bukan hal yang rumit dilakukan. 

Tampak jelas tikungan tajam itu dapat dilewati, semudah mengikat tali sepatu. 

Jum’at 8 September 2023, menjadi hari terakhir keberadaannya di Kota Hujan. Pada Sabtu 9 September 2023, Luise akan bertolak ke kampung halamannya di Ngawi, mengunjungi sanak famili dari keluarga ibunya. Saat ini ini Luise tinggal di Meulbern Australi. 

Tiga hari berada di Indonesia, Hari ini menjadi hari terakhir pembalap asal Melneurn keturunan Jawa ini.

Mengisi kegiatan di hari terakhir tepat pukul 06:32 WIB, pria berambit iklan berolahraga di dalam kawasan Kebun Raya Bogor. 

Hampir satu jam, Luise berlari. Udara segar yang menyeliti areal Kebun Raya, membuatnya semakin menumbuhkan rasa cinta kepada Indonesia. Ia pun enggan untuk bergegas meninggalkan taman terbesar yang ada di pusat Kota Bogor. 

Luis Leeds pembalap  Go-cart F3

Sesuai kebiasaannya sebagai seorang pembalap. usai berolahraga, agenda selanjutnya adalah memyantap sarapan pagi. 

Namun sayang, karena waktu masih terlalu dini, resto yang berada si pusat Kebun Raya belum dapat menyajikan menu yang dipesan luise beserta kesabatnya Rina. 

Sejak kedatanganya ke Tanah Air, Rina lah nyang mengurus segala keperluan sang pembalap. 

Mulai dari menyiapkan hotel, menyiapkan menu makan, dan tentu saja tidak ketinggalan mengajak Luis, mengitari Jakarta sera Kota Bogor. Di ksempatan itu Rina, memperkenalkan anak sahabatnya itu kesejumlah kolega Rina,

Beruntung, vigur Luise serta prestasinya di lintasan balap, memicu rasa takjub dalam benak mereka. Tanpa basa-basi, Luise diminta menjadi pengisi acara yang akan diselenggarakan pada 21 September 2023.

Mungkin karena keterbatasan bahasa indonesianya,  pria berusia 23 tahun itu lebih banyak diam serta sesekal memilihi tersemyum, memperlihatkan deretan giginya yang putih serta rapi. Bahkan tak segan juga ia dirinya membungkukkan kepalaya sebagai tanda penghormatan kepada teman bicaranya. 

Sebelum menghabiskan waktu dihari terakhirnya, pembalap muda F3 yang pada 2024 berencana berlaga di Turnamen F1, sempat menemui sejumlah pejabat negara seperti Bambang Susatyo. Ia juga sempat bertemu dengan pembalap lainnya Ananda Nikola. 

Semoga tujuan mulia Luis Leeds, terwujud. Mengharumkan Indonesia di kancah F1.***

(Diki Sudrajat/bogordaily.net)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here