Bogordaily.net– Ketua DPC Repdem Kota Bogor Banu Lesmana Bagaskara mengapresiasi tindakan tegas Wali Kota Bogor, Bima Arya. Khususnya dalam memberhentikan kepala sekolah (kepsek) yang terbukti melakukan pungutan liar (pungli).
Sebelumnya, guru honorer yang melaporkan kasus dugaan pungli di SDN Cibeureum 1, Mulyaharja, Kota Bogor dipecat kepala sekolah.
Namun, pemecatan tersebut menyedot perhatian hingga akhirnya sang guru tak jadi diberhentikan. Bima Arya bahkan turun langsung ke SDN Cibeureum 1 dan menangani persoalan tersebut.
Atas langkah Bima Arya, Banu menyatakan pemecatan kepala sekolah yang diduga terlibat dalam pungli serta tindakan ‘abuse of power' memecat guru honorer yang melaporkan perbuatan tersebut dapat mendorong lebih banyak masyarakat untuk berani mengungkapkan kecurangan dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini dan di masa depan.
“Saya mencatat masih ada banyak kasus serupa yang terjadi di dunia pendidikan di Kota Bogor. Dan banyak warga atau orang tua murid yang belum berani melaporkan kasus-kasus pungli dan sejenisnya karena berbagai alasan,” kata Ketua DPC Repdem Kota Bogor Banu Lesmana Bagaskara, Jumat, 15 September 2023.
Ia menjelaskan langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Bogor untuk secara tegas memberantas segala bentuk praktik yang tidak berintegritas. Terutama dalam dunia pendidikan di Kota Bogor.
“Saya mengapresiasi keputusan Wali Kota Bogor yang menunjukkan ketegasan dalam mempromosikan kejujuran dalam lingkungan pendidikan dan melindungi pelapor pelanggaran,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, guru bernama Reza dipecat karena ia melaporkan dugaan kecurangan dalam PPDB yang dilakukan oleh kepala sekolah di SDN Cibeureum 1.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, melakukan kunjungan ke sekolah tersebut dan mengambil tindakan tegas terhadap kepala sekolah yang terlibat dalam gratifikasi selama proses penerimaan peserta didik baru. (Ibnu Galansa)