Bogordaily.net – Panda Merah (Ailurus Fulgens) yang ada di Taman Safai Indonesia (TSI) Bogor ternyata lebih tua dari Panda Giant. Panda merah atau red panda adalah yang paling pertama ditemukan di muka bumi ketimbang Panda Giant.
Panda Merah ditemukan pada tahun 1825. Sedangkan Panda Giant baru ditemukan 50 tahun kemudian.
Jika Panda Giant berukuran jauh lebih besar seperti beruang berwarna hitam putih, Panda Merah justru berukuran jauh lebih kecil berwarna merah putih seperti kucing atau musang.
Dari status pun kedua satwa ini berbeda. Menurut Internasional Union for Conservation of Nature (IUCN), Panda Merah berstatus “Endangered” yaitu satwa langka yang nyaris punah. Sedangkan Panda Giant saat ini sedikit lebih baik, Vurnerable” yaitu satwa langka yang rentan punah.
Kedua satwa asal wilayah Himalaya Timur (Nepal, Bhutan, Cina) tersebut memiliki persamaan antara lain memiliki rua dan tingkah menggemaskan, makanan utama mereka adalah 90 persen bambu dan selebihnya buah-buahan, serta keduanya tidak tergolong satwa agresif (buas).
Aktivitas manusia kerap mengancam kelangsungan spesies Panda Merah ini termasuk perburuan liar, perusakan habitat, dan perdagangan manusia. Bahkan, bulu Panda Merah juga diperdagangkan untuk dijadikan topi dan pakaian. Karena faktor-faktor ini, Panda Merah dilindungi secara hukum di India, Bhutan, Tiongkok, Nepal, dan Myanmar.
TSI Bogor Kampanyekan Pelestarian Panda Merah
Taman Safari Indonesia (TSI) sebagai lembaga eksitu menggelar Peringatan International Red Panda Day 2023 yang jatuh pada 16 September 2023.
Acara yang berlangsung meriah ini dilangsungkan di Istana Panda TSI Cisarua Bogor selama dua hari yakni Sabtu (16/9/2023) dan Minggu (17/9/2023).
“Peringatan International Red Panda Day ini kami gelar untuk menyebarkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan spesies panda unik asli Asia Tengah ini,” ungkap General Manager (GM) TSI Bogor, Emeraldo Parengkuan, Sabtu 16 September 2023.
Emeraldo mengatakan, menyambut peringatan Hari Panda Merah Sedunia 2023, TSI Bogor mengadakan sejumlah event menarik seperti bagi-bagi doorprize, roti panda, face painting hingga keeper talk.
Emeraldo juga berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia dan dunia akan pentingnya menjaga kelestarian satwa Panda Merah.
“Taman Safari Bogor sebagai salah satu lembaga konservasi satwa terbesar di Benua Asia tentu memiliki tanggungjawab moral untuk mengajak pengunjung agar lebih mencintai satwa Panda Merah ini. Satwa ini unik dan tingkahnya jenaka jadi sangat perlu dijaga populasinya,” ungkapnya.
Cacih, salah satu keeper Panda TSI Bogor, menambahkan, saat ini di TSai terdapat 6 ekor Panda. 2 jantan dan 4 betina.
“Kami sedang fokus mengembangbiakan atau breeding karena Panda ini satwa yang hanya punya satu kali musim kawin dalam setahun,” ungkapnya.***
(Acep Mulyana)