Bogordaily.net– Perumda Pasar Tohaga terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan terhadap pedagang maupun pembeli di pasar tradisional, salah satunya dengan meyediakan pos ukur ulang.
Humas Perumda Pasar Tohaga Defi Imanullah mengatakan, pos tersebut bisa dinikmati secara gratis baik pengunjung maupun konsumen yang belanja di pasar.
“Pos ukur ini untuk melakukan pengecekan ulang kembali berat timbangan usai belanja di pasar,” kata Defi Imanullah.
Ia mengatakan, pos ukur ulang dapat digunakan konsumen di semua pasar rakyat di Kabupaten Bogor untuk melakukan pengecekan ulang berat timbangan.
“Ini bisa diimplementasikan disemua pasar rakyat khususnya yang dikelola oleh Perumda Pasar Tohaga,” jelasnya.
Selain pos ukur ulang Perumda Pasar Tohaga juga sudah melakukan penerapan digitalisasi pasar, dengan metoda pembayaran melalui Qris.
Sudah ada di beberapa pasar yang menerapkan pembayaran dengan Qris, salah satunya di Pasar Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
Tentu hal tersebut merupakan upaya dari Perumda Pasar Tohaga untuk menginisiasi delapan dari 30 pasar rakyat tradisional untuk menerapkan digitalisasi tanpa menghilangkan kearifan lokalnya.
Delapan pasar tersebut antara lain adalah pasar Cibinong, Ciawi, Cariu, Cisarua, Cigombong ,Leuwiliang, Ciluar dan Ciseeng.
Direktur Utama Perumda Pasar Tohaga, Haris Setiawan mengatakan, digitalisasi pasar merupakan salah satu program utama yang sedang dicanangkan Perumda Pasar Tohaga.
“Sekarang beberapa pasar di Kabupaten Bogor sudah bisa menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS),” ujar Haris Setiawan.
Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan ekosistem digital di lingkungan pasar tentunya perlu kolaborasi yang sinergis dengan semua stakeholder termasuk dengan pihak perbankan dan pedagang yang merupakan mitra utama.(Albin Pandita)