Bogordaily.net – Saat ini banyak masyarakat menilai susu kambing hanya sebagai kebutuhan pengobatan.
Selain itu publik tahu susu kambing memiliki bau prengus dan menjadi hal yang tidak disukai.
Bahkan masyarakat beranggapan bau prengus adalah ciri khas dari susu jenis ini.
Namun kini Suskamling menawarkan solusinya, susu jenis ini tanpa bau prengus.
Suskamling adalah singkatan dari Susu Kambing Keliling yang berkonsep layanan pesan antar untuk masyarakat luas.
Suskamling juga berusaha untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat setiap harinya.
Menurut Eru Gunawan seorang peternak kambing, Suskamling digagas oleh kelompok peternak kambing perah yang berada di Bogor yaitu Morning Sun Dairy Farm.
Saat ini jumlah populasi kambing perah sekitar 250 ekor dan setiap hari memproduksi susu segar sebanyak 100 liter.
“Baru sebulan ini Suskamling dirilis dan antusias dari masyarakat sangat positif, bahkan reseller-reseller baru mulai tumbuh, hal ini perlu adanya dukungan dari peternak-peternak kambing perah untuk lebih serius menjaga kualitas produksi,” kata Eru, Selasa 5 September 2023.
Untuk menjaga kualitas, lanjut Eru kunci dari kualitas antara lain menjaga kebersihan kandang, proses pemerahan yang higienis, pola pakan ternak.
Selain itu kandungan pakan ternak yang diberikan agar susu kambing tidak bau prengus dan bisa diterima lebih banyak lagi oleh masyarakat.
“Ada 3 pilihan kemasan susu murni beku mulai dari 200ml, 500ml dan 1000ml,” terangnya.
Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, bagi orang dewasa sendiri dianjurkan minum susu sebanyak 200 ml setiap harinya.
Sebagai salah satu sumber nutrisi tetapi selain itu juga penting untuk memenuhi nutrisi seimbang dari makanan lainnya.
Seperti nasi, sayur, buah, lauk
pauk dan juga pelengkap seperti garam, gula dan minyak.
Sementara susu kambing memiliki segudang khasiat baik untuk pencegahan maupun membantu menyembuhkan penyakit.
“Seperti masalah pernapasan TBC dan Asma, nyeri sendi dan pegal linu, pencernaan, osteoporosis, baik untuk paru-paru dan masih banyak khasiat lainnya,” ungkapnya.***
Ibnu Galansa