Bogordaily.net – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting I tahun 2023, di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Senin 18 September 2023.
Kehiatan tersebut untuk menyepakati sasaran yakni calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca bersalin, bayi di bawah usia dua tahun atau umur 0-24 bulan (baduta) dan bayi dibawah usia lima tahun (balita).
Diseminasi audit kasus stunting juga dalam rangka menyusun tatalaksana pencegahan dan penanganan kasus stunting di Kabupaten Bogor. Hal ini ditegaskan Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan Kesejahteraan Rakyat, Makmur saat mewakili Bupati Bogor.
Dalam kesempatan tersebut diserahkan secara simbolis bantuan 250 paket nutrisi dari Indomaret dan Bebelac kepada keluarga rentan stunting.
Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan Kesejahteraan Rakyat, Makmur mengatakan, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden No.72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, audit kasus stunting merupakan bagian dari rencana aksi nasional dalam strategi percepatan penurunan stunting selain penyediaan data, pendampingan keluarga, pendampingan pasangan usia subur dan surveilans.
“Sasaran audit kasus stunting terdiri dari calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca bersalin, baduta dan balita,” kata Makmur Senin 18 September 2023.
Ia mengatakan, hasil diseminasi audit kasus stunting diharapkan dapat menjadi pedoman penatalaksanaan penanganan kasus stunting dan pencegahan terjadinya kasus serupa, selain itu tersedianya data yang valid di tingkat desa dan kecamatan yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.
“Para camat dan kepala desa yang menjadi fokus audit kasus stunting pada tahun 2023, agar memprioritaskan pelaksanaan percepatan penurunan stunting di tingkat kecamatan dan desa,” jelasnya.
Ia menambahkan, seluruh pemangku kepentingan perlu mewaspadai dan mengantisipasi polusi udara yang sedang terjadi di wilayah Jabodetabek, serta ancaman krisis pangan dan air bersih akibat kekeringan, agar dampaknya terhadap masalah kesehatan dapat diminimalisir dan ditanggulangi.
Terima kasih kepada para tenaga kesehatan, Satgas stunting dan semua pihak yang telah turut serta dalam upaya pengentasan stunting di Kabupaten Bogor. Termasuk para tim pendamping keluarga yang terdiri dari para bidan, kader TP PKK dan kader KB yang selama ini telah melakukan pendampingan dan surveilans kepada keluarga berisiko stunting.
“Semoga dengan sinergi dan kolaborasi yang baik antar stakeholder dan lintas sektor, penanganan stunting di Kabupaten Bogor dapat lebih terintegrasi dan komprehensif, demi tercapainya Karsa Bogor Sehat dan Bogor Bebas Stunting (Gobest),” ujar Makmur.***
Albin Pandita