Bogordaily.net – Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menghadiri undangan haul ke-35 Syaikh Hisyam Abdul Karim atau Mbah Hisyam di Pondok Pesantren Kalijaran, Purbalingga.
Acara dihadiri sekitar 10 ribu santri. Hadir juga Gus Muwafiq memberikan Tausiyah kepada masyarakat yang sangat antusias menghadiri acara tersebut.
Acara dibuka dengan penampilan peserta lamyahtalim kemudian dilanjutkan pembacaan Maulid Nabi Muhammad SAW oleh Habib Ali Al Quthban.
Dalam sesi wawancara di sela-sela acara, Ammarsjah yang juga menghadiri acara tersebut menegaskan tauladan Nabi Muhammad SAW harus dipegang teguh oleh seluruh umat Islam di Indonesia. Sebab menjelang pemilu ini dituntut untuk mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW dalam hal sabar dan berkata yang sejuk.
Ganjar Pranowo juga memberikan sambutan sebagai tuan rumah. Sebab Pondok Pesantren Syaikh Hisyam Abdul Karim didirikan oleh kakek dari Siti Atiqoh Supriyanti, istri Ganjar Pranowo.
Masyarakat menyambut gembira. Tak hanya karena kehadiran calon presiden yang didampingi Siti Atiqoh yang juga cucu pendiri pesantren, tetapi setelah kemarau panjang, sebelum rombongan tiba hujan mengguyur lokasi disambut rasa syukur. Sebab sebagian masyarakat petani sudah lama mengharapkan turun hujan dan menilai sebagai berkah pada hari tersebut.
Ganjar Pranowo pertama-tama meminta maaf datang agak terlambat karena harus menghadiri undangan makan siang bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta bakal capres lainnya.
Ganjar kemudian mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kerukunan dan bekerja sama untuk membangun bangsa yang lebih maju. Serta menjaga pemilu ini agar tetap Damai dan kondusif.
Sementara itu Gus Muwafiq memberikan Mauliqoh Hasanah. Dalam kesempatan tausiyah ini Gus Muwafiq berpesan untuk mendahulukan kepentingan masyarakat.
“Siapa siapa yang hidupnya mengurusi manusia, Gusti Allah bukan saja memuliakannya, akan tetapi juga memberikan berkah berlimpah,” ujar Gus Muwafiq.
Ia juga mengingatkan bahwa beruntungnya hidup di Indonesia yang beragam tetapi punya Bhineka Tunggal Ika. Sehingga selalu hidup rukun dan saling tolong menolong.(Gibran)