Bogordaily.net – Pembangunan jalan yang dibiayai program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) umumnya diacungi jempol masyarakat. Tapi di Desa Cijeruk, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, malah sebaliknya.
Sejumlah warga melontarkan kritik pedas ke Pemerintah Desa (Pemdes) Cijeruk lantaran pembangunan jalan Samisade di wilayahnya justru dianggap merugikan mereka.
Hal ini seperti dikemukakan Wisnu Yogaswara, yang rumahnya hanya berjarak 50 meter dari Kantor Desa Cijeruk.
Wisnu mengatakan, pekerjaan pembukaan jalan Samisade tahun 2023 di wilayah RW.005, yang dimulai dari wilayah RT 04/005 Kampung Hongbu sampai ke RT 05/005 Kampung Cikiara Atas telah merusak jaringan pipa air bersih milik keluarganya.
“Awalnya jalan itu kan jalan setapak, kemudian dilebarkan dan diurug menggunakan alat berat. Di sepanjang jalur itu sejak lama, tahun 2007, ada jaringan pipa paralon milik keluarga H. Tjetje Sukarna, keluarga saya, sepanjang 600 meter dengan diameter pipa 3 inchi. Akibat pekerjaan jalan itu sekarang jaringan pipa rusak,” ungkapnya.
Menurutnya, akibat terputusnya jaringan pipa, banyak warga yang kesulitan mendapatkan air bersih. “Yang memanfaatkan air bersih dari jalur pipa air itu kan bukan hanya keluarga saya, tapi tetangga-tetangga saya juga banyak yang menggunakan. Sekarang kasihan mereka tidak dapat air bersih,” ujarnya.
Wisnu juga menyesalkan kepada Pemdes Cijeruk yang sama sekali tidak meminta izin kepada keluarganya. “Kepala Desa atau pegawai desa tidak ada yang meminta izin atau memberitahukan kepada kami. Bangkai pipa yang rusak pun entah ke mana,” ujar dia.
Wisnu menegaskan, akibat hal tersebut pihaknya mengalami kerugian sekira Rp20 juta. “Totalnya ada 150 pipa dikali harga pipa 3 inchi per batang Rp98 ribu,
ditambah biaya pemasangan kurang lebih Rp6 juta. Total kerugian sebesar Rp20.700.000. Anehnya warga yang lain yang pipanya ikut rusak telah diganti rugi, tapi mengapa ke keluarga saya belum ada juga,” tandasnya.
Dia mengaku telah melaporkan persoalan tersebut ke Camat Cijeruk secara resmi melalui surat.
Sementara itu, kritik serupa tentang pelaksanaan pembangunan jalan Samisade di Desa Cijeruk disampaikan warga lainnya.
Warga tersebut mengirimkan foto dan video berikut narasi kepada redaksi Bogordaily.net yang mempertanyakan fungsi jalan Samisade yang dibangun karena tidak melintasi permukiman padat penduduk.
“Lihat saja, di kanan kiri jalan tidak ada penduduknya. Malah jalur jalan Samisade ini menuju lahan PT BSS”, demikian suara dalam rekaman videonya.***
(Acep Mulyana)