Bogordaily.net– Kabupaten Bogor mencadangkan beras sebanyak 298 ton. Persediaan ini difungsikan jika terjadi bencana alam.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor, Asep Mulyana mengatakan pihaknya memiliki persediaan pangan beras saat ini sekitar 298 ton.
“Kami cadangkan jika terjadi bencana alam seperti kebakaran, banjir, longsor, puting beliung. Jadi bukan hanya menghadapi dampak elnino (kekeringan) yang menyebabkan gagal panen,” kata Asep.
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan laporan sementara yang masuk sudah terdapat 27 hektar lahan di Kabupaten Bogor yang gagal panen tahun ini.
“Tersebar di beberapa kecamatan,” imbuhnya.
Asep mengaku masih terus berkoordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor untuk memastikan persediaan beras aman di daerahnya.
“Untuk menyalurkan cadangan beras tersebut, kami dari DKP masih menunggu pernyataan bencana dari dinas terkait. Kalau sudah lengkap baru kita intervensi,” ujarnya.
Beralih ke Nonberas
Pada sisi lain, sesuai imbauan Bupati Bogor, Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor ini juga mengajak masyarakat Kabupaten Bogor untuk beralih mengonsumsi komoditas-komoditas lain selain beras.
“Kami sangat setuju. Apalagi ketersediaan beras, harga beras tinggi, seperti yang disampaikan Bupati, untuk beralih ke komoditas lain seperti singkong, ubi, sorgum, dan jenis pangan lainnya,” ungkapnya.
Asep mengakui bahwa beralih kebiasaan mengonsumsi beras ke komoditas pangan lain bukanlah hal mudah.
“Susah memang. Pemda sendiri sekarang mulai menerapkan di beberapa desa memanfaatkan dana ketahanan pangan untuk memfasilitasi petani setempat menanam sorgum dan jenis pangan lain selain beras. Kami juga mulai melakukan sosialisasi dan mengirimkan surat edaran,” paparnya.(Acep Mulyana)