Saturday, 23 November 2024
HomeNasionalMengenal Mitos dan Fakta Gangguan Jiwa, oleh Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa RS...

Mengenal Mitos dan Fakta Gangguan Jiwa, oleh Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa RS Murni Teguh Ciledug

Bogordaily.netGangguan jiwa adalah suatu kondisi atau sindrom yang mempengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang sehingga berdampak pada aktivitasnya sehari-hari.

Gangguan ini disebabkan oleh berbagai macam faktor. Hal ini disampaikan oleh dr. Leslie Melisa, MSc, SpKJ, dokter spesialis kedokteran jiwa RS Murni Teguh Ciledug.

”Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang terkena gangguan jiwa. Namun, banyak dari kita yang belum cukup paham dan mempercayai mitos-mitos terkait gangguan jiwa yang beredar di masyarakat,” jelas dr. Leslie yang ditemui di ruang praktiknya di RS Murni Teguh Ciledug (17/10).

Dokter Leslie pun menjabarkan beberapa mitos terkait gangguan jiwa yang beredar di masyarakat, dan kemudian menjelaskan fakta yang sebenarnya berdasarkan keilmuan.

1. Mitos : Gangguan jiwa disebabkan oleh kondisi mental yang lemah, kurang beriman/dekat dengan Allah/Tuhan atau kurang banyak beribadah.

Fakta : Gangguan jiwa disebabkan oleh berbagai faktor biologis, psikologis, dan sosial sehingga tidak dapat dikatakan bahwa hanya satu faktor yang menjadi penyebabnya.

2. Mitos : Hanya yang mengalami gangguan jiwa berat atau “gila” yang berobat ke psikiater.

Fakta: Psikiater dapat menilai dan membantu menangani berbagai masalah kejiwaan yang ringan, seperti sulit tidur (insomnia), hingga gangguan jiwa yang berat (skizofrenia). Semakin cepat masalah tersebut dikonsultasikan, maka semakin cepat juga tata laksananya.

3. Mitos : Psikiater selalu memberikan obat pada semua masalah atau gangguan jiwa.

Fakta: Tidak semua masalah atau gangguan jiwa membutuhkan obat. Depresi yang ringan dapat diatasi dengan merawat diri (self-care), seperti olahraga rutin, tidur/istirahat yang cukup, dan manajemen stres. Obat diperlukan pada gangguan jiwa yang sedang-berat untuk mengatasi gejala yang mengganggu. Psikiater juga dapat memberikan psikoterapi (terapi melalui bicara/diskusi) untuk membantu mengatasi berbagai masalah kejiwaan.

4. Mitos : Obat-obatan psikiatri/jiwa memiliki banyak efek samping, seperti lemas dan mengantuk, berdampak pada ginjal dan dapat menyebabkan ketergantungan.

Fakta : Beberapa obat memiliki efek samping seperti lemas dan mengantuk, namun hal tersebut dapat dibicarakan dengan dokter agar jenis dan dosis obat dapat disesuaikan.

Dosis yang diberikan adalah aman untuk fungsi ginjal sehingga tidak ada dampak selama dikonsumsi sesuai instruksi dokter.

Sebagian besar obat psikiatri tidak menyebabkan ketergantungan. Hanya beberapa obat yang memiliki risiko ketergantungan, namun akan aman jika dikonsumsi di bawah pengawasan dokter.

5. Mitos : Gangguan jiwa tidak dapat disembuhkan dan membutuhkan obat seumur hidup.

Fakta : Gangguan jiwa dapat ditangani dan orang yang mengalaminya dapat pulih (bebas dari gejala dan kembali berfungsi seperti semula), meskipun pada beberapa kondisi (tidak semua), seperti gangguan jiwa berat yang sering kambuh, perlu mengonsumsi obat seumur hidup.

Ia pun mendorong masyarakat untuk tidak ragu berkonsultasi ke dokter spesialis kedokteran jiwa atau psikiater apabila mengalami tekanan emosional yang sudah sampai menyebabkan kesulitan atau tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari.

”Tidak perlu takut untuk konsultasi ke dokter. Semakin cepat ditangani, maka semakin baik luarannya. Karena apabila semakin lama ditangani atau diobati, kondisi orang tersebut bisa semakin memburuk,” tutup dr. Leslie.

Dokter Leslie berpraktik di RS Murni Teguh Ciledug pada hari Rabu dan Sabtu dari jam 08:00 sampai dengan 11:00.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here