Bogordaily.net – Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam pencegahan dan pengendalian HIV, penting bagi komunitas di Kota Bogor untuk memimpin pemantauan, dikarenakan komunitas yang paling mengerti akan kebutuhannya sebagai penerima manfaat.
Hal ini dibeberkan di sela-sela kegiatan pertemuan stakeholders yang diinisiasi Perkumpulan Female Plus, Bonni Sofianto selaku Advocacy Officer,
Bonni menyampaikan bahwa Penanggulangan HIV/AIDS memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berbasis komunitas.
Baca juga : Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 62 Ditutup, Link Cek Nama Kamu Lolos atau Tidak
HIV/AIDS masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, dan Kota Bogor pun tidak terkecuali dari dampaknya. Namun, dengan melibatkan dan memberdayakan komunitas kita dapat menciptakan respons yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Peran Komunitas Pantau HIV di Kota Bogor
Bonni Sofianto menambahkan mengapa komunitas harus berperan utama dalam memantau program pencegahan dan pengendalian HIV di Kota Bogor.
Pengalaman langsung mereka dapat membantu mengidentifikasi kesenjangan dalam program yang ada dan memberikan saran perbaikan.
“Dengan melibatkan komunitas untuk berpartisipasi aktif dalam pemantauan, kita dapat memastikan bahwa intervensi disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dari populasi yang terkena dampak,” ujar Bonnni.
Ketika komunitas dilibatkan dalam program pemantauan, kemungkinan keterlibatan dan partisipasi aktif akan lebih besar.
Rasa memiliki ini menumbuhkan komitmen yang lebih besar terhadap keberhasilan dan meningkatkan peluang efektivitas program.
“Melalui pemantauan yang dipimpin oleh komunitas, kita dapat menumbuhkan budaya tanggung jawab bersama, di mana setiap orang berperan dalam memerangi HIV,” bebernya.
Dengan melibatkan komunitas dalam kegiatan pemantauan membantu membangun kepercayaan dan kredibilitas di antara mereka yang mengakses layanan pencegahan dan pengendalian HIV.
Selain itu, inisiatif yang dipimpin oleh komunitas dapat menyediakan jaringan dukungan sosial yang menciptakan lingkungan yang mendukung bagi orang yang hidup dengan HIV.
Baca juga : Amanda Manopo Akui Mengidap Epilepsi
Hal ini, pada gilirannya, mendorong individu untuk mengakses dan mematuhi layanan pengobatan dan perawatan.
Dengan begitu program tersebut harus berkelanjutan dalam jangka panjang. Keterlibatan komunitas adalah kunci untuk mencapai keberlanjutan.
Pelibatan komunitas secara aktif dalam pemantauan, dapat menumbuhkan rasa akuntabilitas dan memastikan bahwa program tetap responsif terhadap kebutuhan yang terus berkembang.
“Selain itu, inisiatif yang dipimpin oleh komunitas menciptakan peluang untuk berbagi pengetahuan dan peningkatan kapasitas, sehingga berkontribusi terhadap dampak jangka panjang pada upaya pencegahan dan pengendalian HIV,” tutup Bonni Sofianto.***