Bogordaily.net – Pengurus teras KONI Kabupaten Bogor, Dedi Budi Sumardi mengatakan sangat senang dengan geliat perhatian Dispora yang mulai muncul kembali kepada PPOPM Kabupaten Bogor saat ini.
Apalagi, kata Dedi Budi Sumardi, PPOPM Kabupaten Bogor sejak awal punya tagline dari Karadenan Menuju Pentas Dunia atau punya julukan Kampus Ksatria Arena.
” Namun saya melihat ada mimpi para pendiri PPOPM yang belum tuntas,” tegas Dedi Budi Sumardi yang akrab disapa Debus, Jumat, 13 Oktober 2023.
Salah satu mimpi yang terputus dari PPOPM adalah mewujudkan sekolah akademik yang langsung terintegrasi dengan PPOPM dan siswanya tidak lagi dititipkan di sekolah yang ada di sekitar Cibinong.
” PPOPM harus mengadopsi sistem pendidikan yang pernah dilakukan oleh SKO( Sekolah Khusus Olahraga) Ragunan yang satu atap dengan kegiatan olahraga atletnya. Hingga nantinya harus ada pembuatan kurikulum khusus di SKO Karadenan nantinya,” papar Debus.
Kalau sudah ada SKO Karadenan, kata Debus, setidaknya akan menjadi mudah bagi pengelola dalam melihat perkembangan pendidikan akademik ataupun bidang olahraganya.
” Ideal nya dibuat 6 kelas aja dulu dan digabung dengan para atlet disabilitas pendidikannya. Karena NPCI juga saya dengar sedang berjuang membuat SKOD,” tegasnya.
Debus menegaskan, Pemkab Bogor melalui Dispora harus ada keberanian membuat terobosan positif pembentukan SKO Karadenan guna merajut mimpi yang terputus selama ini.
Sementara itu, Sekdispora Kabupaten Bogor, Hendarsah mengatakan dulu PPOPM punya program harus jadi Universitas juga.
” Saya sangat setuju dengan gagasan itu, makanya saya akan dorong dulu soal SKO Karadenan yang letak nya memang satu hamparan dengan wisma atlet dan tempat latihan para atlet,” ujar Hendarsah.
Hendarsah mengakui kalau saat ini ia punya tugas untuk kembali mengangkat marwah PPOPM seperti dulu yang sangat dikenal di Indonesia dan di Kemenpora.
” Insya allah saya akan dorong dan berusaha merajut minpi yang terputus soal SKO Karadenan , ” pungkasnya.***
(Gibran)